Ayah Prada Lucky Ngamuk, Minta Penyiksa Anaknya Dihukum Mati

Ayah Prada Lucky Ngamuk, Minta Penyiksa Anaknya Dihukum Mati

Yufengki Bria - detikBali
Kamis, 07 Agu 2025 14:36 WIB
Serma Christian NamoΒ saat menjemput jenazah anaknya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, di Bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Serma Christian NamoΒ saat menjemput jenazah anaknya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, di Bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Prada Lucky Chepril Saputra Namo tewas diduga dianiaya oleh seniornya sesama prajurit TNI di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ayah Lucky, Serma Christian Namo, mengamuk dan meminta para pelaku penyiksaan yang mengakibatkan anaknya meninggal dihukum mati atau dipecat sebagai anggota TNI.

"Beta (saya) mau lihat tentara punya hebat. Hukuman cuma dua, ingat ya, itu hukuman mati dan pecat (terhadap para pelaku)," kata Christian dengan nada tinggi saat menjemput kedatangan jenazah anaknya di Bandara El Tari Kupang, Kamis (7/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Christian menuntut keadilan dan menyatakan siap mempertaruhkan nyawa demi anaknya. Diketahui, ayah Lucky itu juga merupakan anggota TNI di Kodim 1627 Rote Ndao.

"Nyawa saya taruhan dan tentara saya lepas. Ingat sonde (tidak) ada yang sentuh beta e. Saya pakai jalur hak asasi manusia. Saya tuntut pakai hak saya sebagai manusia. Ingat itu baik-baik," tegas Christian di hadapan anggota TNI yang turut menjemput jenazah Lucky itu.

ADVERTISEMENT

"Sonde ada yang sentuh saya. Ini sudah nyawa, bukan keadilan, tetapi nyawa anak saya," sambung Christian.

Suasana penjemputan jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo di kedatangan kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)Suasana penjemputan jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo di kedatangan kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)


Luka Lebam dan Sayatan di Tubuh Prada Lucky

Sebelumnya, keluarga mengungkap adanya luka lebam, sayatan, dan benturan di tubuh Prada Lucky. Prajurit TNI berusia 23 tahun itu tewas diduga dianiaya oleh seniornya di asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT.

Lucky dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo sekitar pukul 11.23 Wita pada Rabu (6/8/2025). Pama Lucky, Rafael Davids, mengatakan ada tanda-tanda kekerasan yang dialami Lucky pada tubuhnya.

"Saat saya dapat foto-fotonya dan juga penyampaian dari keluarga di Nagekeo ternyata ada luka lebam, sayatan, dan benturan-benturan di tubuhnya. Di situ saya bilang ada penyiksaan yang terjadi," kata Rafael saat ditemui di rumah duka di Kupang, Kamis.

Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan, membenarkan kabar Lucky menjadi korban penganiayaan seniornya. Ia menegaskan kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Sub Detasemen Polisi Militer, dia berujar, sudah mengambil keterangan prajurit yang terindikasi terlibat dalam kasus itu.

"Betul. Tapi, kejadian dan siapa pelakunya, saya tidak tahu karena itu wewenang batalion," kata Deny, Rabu (6/8/2025) malam.

Menurut Deny, Pangdam IX Udayana meminta kasus ini agar diproses dengan transparan. Pangdam IX Udayana, dia melanjutkan, memantau penanganan dugaan penganiayaan prajurit TNI yang menewaskan Prada Lucky tersebut.

"Semua pihak sudah bergerak dengan cepat sesuai dengan perintah dari Bapak Pangdam IX untuk memproses seluruh pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku," imbuh Deny.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Siswi SMP di Lubuklinggau Dianiaya Teman, Polisi Selidiki"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads