Rekonstruksi kasus penembakan dua warga negara (WN) Australia di Bali mengungkap kronologi brutal aksi para pelaku. Dalam insiden berdarah itu, Zivan Radmanovic (32) tewas dan Sanar Ghanim (34) luka akibat tembakan di Villa Casa Santisya, Desa Munggu, Badung, Sabtu (14/6/2025) dini hari.
"Adegan tembakan itu ada di nomor 7 dan 8," kata Kapolres Badung AKBP M Arif Batubara, Rabu (30/7/2025).
Rekonstruksi dilakukan di lima lokasi di wilayah Badung dan Tabanan. Lokasi utama adalah vila tempat penembakan terjadi. Para pelaku, yakni Darcy Francesco Jensen (27), Coskunmevlut (22), dan Tupou Pasa I Midolmore (37), memperagakan total 11 adegan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat adegan awal dilakukan di vila di Desa Tumbak Bayuh, Mengwi, tempat para pelaku menginap. Vila itu dipesan oleh Darcy sejak 5 April 2025. Ia juga membayar tunai kepada pengelola dan memarkir dua unit sepeda motor Yamaha Lexi di lokasi.
Pada Kamis (12/6/2025) pukul 13.26 Wita, Darcy membeli palu di Toko Sinar Harapan dan menyimpannya di dalam mobil Toyota Fortuner yang diparkir di sekitar Jalan Raya Tumbak Bayuh. Malam harinya, jaket ojek online dipesan oleh tersangka Tupou melalui salah satu saksi di vila tersebut.
Tupou dan Coskunmevlut kemudian terlihat keluar dari vila mengenakan jaket ojol. Sebelumnya, Darcy menyerahkan uang Rp 10 juta dan palu kepada Tupou.
Sekitar pukul 00.10 Wita, dua pria berbadan besar mengenakan jaket ojol, yakni Tupou dan Coskunmevlut, berhenti di ujung gang menuju vila Casa Santisya. Mereka masuk dan memarkir motor Yamaha Lexi di depan vila.
Tupou lalu merusak pintu menggunakan palu dan masuk. Keduanya kemudian menyusup ke dua kamar berbeda yang ditempati korban bersama istrinya.
Pukul 00.15 Wita, Tupou mengenakan jaket Grab dan celana oranye, masuk ke kamar Zivan dan melepaskan tembakan ke arah kamar mandi tempat korban berada. Aksi itu disaksikan langsung istri Zivan, Jazmyn.
Di saat bersamaan, Coskunmevlut masuk ke kamar Sanar dan juga menembakkan senjata api ke kamar mandi, yang disaksikan oleh Daniella, istri Sanar.
Kabur dan Sembunyi ke Tabanan
Setelah mengeksekusi korban, Tupou dan Coskunmevlut kabur dengan sepeda motor menuju Desa Buwit, Tabanan, tempat Darcy menunggu. Di sana, mereka menyembunyikan sepeda motor di semak-semak dan melanjutkan pelarian dengan mobil Fortuner yang dikemudikan Darcy.
Pelarian berlanjut ke lokasi kedua di Jalan Anyelir VI, Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan. Mereka tiba sekitar pukul 01.05 Wita, lalu berganti mobil ke Suzuki XL7 dan mengganti pakaian.
Middlemore dan Coskunmevlut sempat keluar mobil dan membuang dua ransel ke parit di sekitar lokasi.
Setelah membuang barang bukti, ketiganya melanjutkan perjalanan ke Surabaya melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
"Rekonstruksi ini kelengkapan penyidikan untuk kami cantumkan di berkas perkara. Sebab berkas perkara sudah kami kirim ke kejaksaan (Kejari Badung) tahap I, tinggal tunggu hasilnya," ujar Arif.
Sebelumnya, polisi menyebut aksi para pelaku telah direncanakan secara matang. Mulai dari penyediaan vila, senjata, kendaraan, hingga jalur pelarian, semua disiapkan oleh Darcy. Ia juga membeli tiket transportasi untuk para eksekutor.
Dua pucuk senjata api yang diduga digunakan dalam aksi penembakan telah diamankan dan dikirim ke laboratorium forensik untuk diuji. Sementara itu, motif di balik pembunuhan ini masih dalam penyelidikan polisi.
Simak Video "Video: Rekonstruksi Penembakan WN Australia, 2 Eksekutor Pakai Jaket Ojol"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)