Rekonstruksi Penembakan WN Australia di Badung, Ini Peran Para Tersangka

Rekonstruksi Penembakan WN Australia di Badung, Ini Peran Para Tersangka

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Rabu, 30 Jul 2025 17:02 WIB
Rekonstruksi adegan penembakan dua WN Australia digelar tertutup, di Villa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Rabu (30/7/2025).
Rekonstruksi adegan penembakan dua WN Australia digelar tertutup, di Villa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Rabu (30/7/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Badung -

Polisi menggelar rekonstruksi kasus penembakan brutal di sebuah vila di Desa Munggu, Badung, Bali, Rabu (30/7/2025). Tiga tersangka, yakni Jenson Darcy Francesco, Coskun Mevlut, dan Tupou Paea Middlemore, memperagakan total 11 adegan dalam rekonstruksi tersebut.

"Tadi dari awal, (total) adegan itu ada 11 adegan. Mulai dari toko (bangunan) sampai terakhir di Anyelir (Tabanan)," kata Kapolres Badung AKBP M Arif Batubara.

Rekonstruksi diawali dari Toko Sinar Harapan, tempat para tersangka membeli palu besar atau hamar. Alat tersebut kemudian digunakan untuk mendobrak pintu vila saat kejadian. Pembelian dilakukan pada Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 13.26 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekonstruksi kemudian berlanjut ke Villa Casa Santisya di Desa Munggu, lokasi utama tempat kejadian perkara (TKP) penembakan terhadap Zivan Radmanovic dan Sanar Ghanim. Zivan tewas dalam insiden tersebut.

ADVERTISEMENT

Dua tersangka, Coskun Mevlut dan Tupou Paea Middlemore, diperagakan keluar dari kendaraan taktis polisi dan menjalani adegan masuk ke kawasan vila. Mereka datang mengendarai sepeda motor Yamaha Lexi pada Sabtu (14/6/2025) pukul 00.10 Wita. Keduanya mengenakan jaket ojek online dan penutup kepala berwarna gelap.

Setibanya di depan vila, mereka mendobrak pintu menggunakan hamer. Setelah berhasil masuk, Tupou melepaskan tembakan ke arah kaca lalu ke kamar mandi tempat Zivan berada. Sementara Coskun menembak ke kamar mandi yang dihuni Sanar.

Adegan penembakan tersebut diperagakan secara tertutup, dan hanya bisa dipantau awak media dari luar lokasi. Menurut polisi, adegan penembakan termasuk dalam urutan ke-7 dan ke-8 dari total 11 adegan.

"Proses dari pertama sampai 11 itu dari toko bangunan sampai Anyelir. Adegan tembakan itu ada di adegan nomor 7 dan 8," jelas Arif.

Setelah melakukan aksinya, dua eksekutor kabur menggunakan motor yang sama. Aksi pelarian mereka terekam kamera pengawas di ujung gang dekat vila.

Sementara itu, tersangka Jenson Darcy Francesco tidak dibawa ke lokasi penembakan. Ia berperan menyiapkan peralatan dan mengatur aksi penembakan, sehingga hanya diperagakan di lokasi lain.

Menurut Arif, seluruh tersangka bersikap kooperatif dalam mengikuti rekonstruksi sesuai peran masing-masing. Namun, polisi tetap menerapkan pengamanan ketat selama proses berlangsung.

"Perlakuannya itu sesuai SOP. Kami tidak ingin ada hal yang tidak diinginkan. Kabur, melawan petugas, sehingga proses penyidikan (nantinya) tidak berjalan sehingga kami khususkan (pengamanan)," tandas Arif.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Rekonstruksi Penembakan WN Australia, 2 Eksekutor Pakai Jaket Ojol"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads