Dua eksekutor penembakan brutal terhadap dua warga negara Australia di sebuah vila di Desa Munggu, Badung, Bali, yakni Coskun Mevlut dan Tupou Paea Middlemore, menjalani rekonstruksi kasus, hari ini. Keduanya tampil mengenakan jaket ojek online (ojol) berwarna hijau serta rompi antipeluru saat memperagakan adegan di sejumlah lokasi kejadian.
Jaket ojol tersebut memang digunakan keduanya saat mengeksekusi Zivan Radmanovic yang tewas, dan Sanar Ghanim yang mengalami luka. Mereka diduga memakai jaket itu untuk mengelabui aksi agar tak mudah dikenali. Mereka juga mengenakan topeng penutup wajah atau sebo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam salah satu adegan, terungkap jaket ojol itu dibeli oleh Tupou pada 12 Juni 2025. Ia meminta seseorang di sekitar vila tempat mereka menginap di wilayah Desa Tumbak Bayuh, Mengwi, untuk memesan dua jaket ojol. Sekitar 30 menit kemudian, jaket tersebut diserahkan ke Tupou.
Sehari setelahnya, yakni pada 13 Juni 2025 sekitar pukul 16.30 Wita, saksi melihat Tupou dan Coskun keluar dari vila mengenakan jaket ojol dan mengendarai sepeda motor matik. Setelah itu, mereka bersiap mengeksekusi target di Vila Casa Santisya, Munggu, dengan mengambil palu (hamar) dari bagasi mobil. Palu tersebut telah mereka beli sebelumnya dari toko bangunan.
Polisi Pasang Rompi Antipeluru
Selama proses rekonstruksi, kedua tersangka dipasangi rompi antipeluru. Kapolres Badung AKBP M Arif Batubara menjelaskan hal itu dilakukan sebagai bentuk pengamanan sesuai prosedur.
"Kami buat seperti itu sesuai SOP. Kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kabur kah, atau apakah, atau melawan petugas kah. Sehingga proses penyidikan ini (dikhawatirkan nantinya) tidak berjalan baik. Makanya kami khususkan," ujar AKBP Arif Batubara.
![]() |
Kedua tersangka dikawal ketat oleh polisi bersenjata lengkap. Mereka diangkut menggunakan dua mobil rantis menuju beberapa lokasi, diborgol dengan kabel tis tebal, serta mengenakan penutup kepala (sebo) berwarna gelap.
Dalam reka ulang tersebut, juga terungkap peran tersangka utama, Jenson Darcy Francesco, yang bertindak sebagai pengatur perlengkapan penembakan. Ia juga yang memesan vila tempat menginap untuk Coskun dan Tupou.
Darcy memesan kamar vila selama tiga bulan, dari 5 April hingga Juni 2025, dan menyampaikan kepada pemilik vila bahwa tempat tersebut akan ditempati Coskun dan Tupou.
Rekonstruksi dimulai pukul 11.30 Wita dan dipimpin langsung Kapolres Badung AKBP Arif Batubara. Meski diguyur hujan, total 11 adegan dalam rekonstruksi berjalan lancar hingga ke lokasi terakhir di Tabanan.
Simak Video "Video: Rekonstruksi Penembakan WN Australia, 2 Eksekutor Pakai Jaket Ojol"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)