Kapolda Akan Bentuk Tim Khusus Usut Kejanggalan Kematian Axi di Sumba Timur

Kapolda Akan Bentuk Tim Khusus Usut Kejanggalan Kematian Axi di Sumba Timur

Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 16 Jul 2025 12:27 WIB
Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko  saat memimpin Apel Gelar Operasi Patuh Turangga 2025, Senin (14/7/2025). (Yufenki)
Foto: Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko saat memimpin Apel Gelar Operasi Patuh Turangga 2025, Senin (14/7/2025). (Yufengki)
Kupang -

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Rudi Darmoko segera membentuk tim internal untuk mengusut kematian remaja perempuan bernama Axi Rambu Kareri Toga (16) di dalam kamar mandi Toko CK2, Jalan Waingapu, Sumba Timur, NTT. Langkah ini menyusul desakan dari Indonesia Police Watch (IPW) terkait dugaan kejanggalan dalam kasus tersebut.

"Tim ini akan bekerja secara maksimal dan profesional untuk memastikan proses penyelidikan atau penyidikan berlangsung secara akuntabel dan menyeluruh," ujar Rudi kepada detikBali, Rabu (16/7/2025).

Rudi menyampaikan apresiasi dan kepada Indonesia Police Watch (IPW) atas perhatian dan dukungan terhadap penanganan kasus kematian yang terjadi pada 18 Januari 2024 itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyampaikan terima kasih atas informasi, saran, serta perhatian yang diberikan oleh IPW terhadap kasus tersebut. Ini merupakan bagian dari kepedulian publik yang sangat kami hargai," jelas Rudi

Menurut Rudi, tim internal terpadu yang dibentuk itu melibatkan sejumlah fungsi. Di antaranya Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda), Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam), Bidang Hukum, serta Bagian Pengawasan dan Penyidikan (Bag Wassidik) Polda NTT.

"Langkah ini diambil untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi Polri, khususnya di NTT. Kemudian untuk memastikan setiap tahapan penanganan perkara berjalan transparan dan sesuai prosedur hukum," kata Rudi.

Ia mengaku telah mengambil langkah cepat dan tegas untuk menindaklanjuti berbagai laporan dan pengaduan masyarakat terkait kasus yang menyita perhatian publik tersebut.

"Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum secara profesional guna mewujudkan rasa keadilan dan kepastian hukum bagi seluruh lapisan masyarakat," pungkas Rudi.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko membentuk tim investigasi terkait kematian Axi Rambu Kareri Toga (16) di kamar mandi Toko CK2, Jalan Waingapu, Sumba Timur, pada 18 Januari 2024.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menilai kematian remaja pekerja anak tersebut penuh kejanggalan.

"Meninggalnya remaja pekerja anak itu penuh kejanggalan," ujar Sugeng dalam keterangannya kepada detikBali, Senin (14/7/2025).

Sugeng menjelaskan, saat kasus ini dihentikan, muncul informasi adanya kedekatan Kapolres Sumba Timur saat itu, Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, dengan pemilik toko CK2 bernama Ongko. Hal itu memicu keluarga dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi 'Aksi untuk Axi' terus mendesak kepolisian mengusut tuntas kejanggalan yang ada.

Pada Maret 2024, Fajar mengumumkan bahwa kematian Axi murni bunuh diri tanpa ada unsur kekerasan. Pernyataan itu berbeda dengan keyakinan keluarga yang menduga Axi meninggal akibat kekerasan. Dugaan itu menguat karena batang leher Axi patah, pipinya memar, posisi kaki tertekuk saat tergantung, dan baju bagian depan basah.

"Padahal di dalam kamar mandi tidak ada air yang menetes atau keluar dari shower. Sementara showernya sendiri tidak rusak, patah, atau bengkok akibat beban Axi yang menggantungkan diri," jelas Sugeng.




(nor/nor)

Hide Ads