Bibi Misri, Neni, mengaku sangat terkejut ketika mendengar keponakannya terseret dalam kasus ini. Neni tak yakin Misri yang merupakan warga Muaro Jambi itu terlibat dalam pembunuhan.
Neni heran Misri seolah diperlakukan sebagai pelaku utama, ditangkap dan ditahan lebih dulu. Sedangkan dua tersangka lain, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, sempat tidak ditahan lantaran kooperatif.
"Janganlah sampai dia dipojokkan, sekarang ini kan seolah-olah dipojokkan," kata Neni saat ditemui di rumah orang tua Misri di Muaro Jambi, Jambi, Kamis (10/7/2025).
Misri dikenal sosok baik di mata keluarga. Dia menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal dunia pada 2022 silam. Sebagai putri sulung, dia yang membiayai sekolah lima orang adiknya.
Neni yakin Misri tak terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Sejauh ini, Misri menjadi sosok yang rentan dan mendapat sorotan, padahal dua tersangka lain adalah anggota polisi yang juga atasan korban.
"Kami minta janganlah dia digituin, dia orangnya baik. Kami mau keadilan kayak manapun dia nggak ada jahat. Semut pun nggak mau dia sakitin apalagi orang, begitu lah sifatnya," ungkap Neni.
Misri Tulang Punggung Keluarga
Misri juga dikenal sebagai sosok berprestasi. Sejak TK hingga SMA, dia sudah menggeluti dunia modelling. Hobinya itu turut didukung oleh pihak keluarga.
Berbagai prestasi modelling pernah dia ukir, khususnya di tingkat lokal. Neni pun menunjukkan sejumlah samir yang pernah diraih Misri, seperti Duta Inklusi Keuangan, Gadis Photogenic, pernah mengikuti pemilihan Bujang Gadis Kota Jambi, hingga kegiatan modelling pihak swasta lainnya.
Uang hasil mengikuti modelling ini, kata Neni, digunakan membantu keluarga. Misalnya, biaya pengobatan ayahnya sebelum meninggal dunia.
"Dulu saat bapaknya sakit, dia yang mengurus dan membiayainya. Dia tulang punggung keluarga," ujar Neni.
Diketahui, kasus kematian Kompol Nurhadi masih menjadi teka-teki meski Polda NTB telah menetapkan Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri sebagai tersangka. Polisi menduga Brigadir Nurhadi tewas di kolam Villa Tekek akibat dianiaya. Namun, penyidik belum menemukan pelaku penganiayaan tersebut.
"Adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Di sana (villa Tekek) telah terjadi (dugaan penganiayaan terhadap) salah seorang personel Polda NTB (yang) ditemukan meninggal dunia di dalam kolam," kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat, Jumat (4/7/2025).
Sementara itu, hasil autopsi menunjukkan adanya sejumlah luka pada tubuh Nurhadi. Ahli forensik menemukan adanya patah pada tulang lidah korban yang diduga akibat cekikan.
"(Dugaan pelaku penganiayaan mengakibatkan Brigadir Nurhadi tewas) masih kami dalami," imbuh Syarif.
(mud/mud)