Sambil Menangis, Wanita Tersangka Tewasnya Brigadir Nurhadi Curhat ke Ibu

Regional

Sambil Menangis, Wanita Tersangka Tewasnya Brigadir Nurhadi Curhat ke Ibu

Dimas Sanjaya - detikJogja
Jumat, 11 Jul 2025 11:42 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi kasus pembunuhan polisi. Foto: Rachman Haryanto
Jogja -

Kasus kematian anggota Propam Polda NTB, Brigadir Nurhadi, menyeret tiga orang menjadi tersangka. Dua anggota polisi dan satu seorang wanita bernama Misri (23).

Dikutip dari detikSumbagsel, Ibu Misri inisial IM mengaku sebelum kejadian Misri sempat memberi kabar bahwa dirinya akan pergi ke Lombok untuk menemani seseorang liburan.

Misri lantas sempat menelepon ibunya. Dia curhat mengenai peristiwa di kolam renang, Gili Trawangan, Bali, pada 16 April 2025, terkait kematian Brigadir Nurhadi.

Kata IM, saat kejadian Misri sempat curhat turut membantu Brigadir Nurhadi ketika ditemukan tewas di dalam kolam. Namun, dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi, malah dirinya tertuduh.

"Dia memang sempat curhat, 'Mama kok Ayuk dituduh, Ayuk tidak tahu sama sekali padahal Ayuk bantu'. Jadi, dia tertuduh," kata IM, saat ditemui di rumahnya di Muaro Jambi, Jambi, Kamis (10/7/2025).

Sambil menangis, Misri menelepon ibunya terkait dirinya tertuduh dalam peristiwa itu, sampai akhirnya polisi menetapkannya sebagai tersangka dan ditahan. Penahanannya bahkan lebih dulu dari anggota polisi lainnya yang jadi tersangka, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.

"Dia telepon itu sambil nangis. Dia bukan pelaku, tapi dia tertuduh," katanya.

Padahal, kata IM, Misri tak tahu masalah yang terjadi. IM meminta polisi dapat menerangkan kasus yang turut menjerat anaknya itu. Setelah ditahan, pihak keluarga tak lagi intensif berkomunikasi dengan Misri.

"Dia nggak tahu, dia nggak tahu masalahnya apa," ujarnya.

Selama ini, Misri memang menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal 2022 silam. Misri merupakan anak sulung yang selama ini membantu membiayai sekolah lima orang adiknya.

Selama merantau, Misri rutin memberi uang kepada keluarganya di Jambi, mulai dari biaya sekolah adik hingga untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.

"Dia bilang, saat kembali ke (balik dari) Lombok, dia akan mengirimkan uang untuk biaya adiknya yang masuk kuliah, serta adiknya yang kecil mau masuk TK," ujar IM.

Untuk diketahui, dilansir detikBali, Polda NTB menetapkan Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri sebagai tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi. Namun kasus ini masih menjadi teka-teki.

Polisi menduga Brigadir Nurhadi tewas di kolam Villa Tekek akibat dianiaya. Namun, penyidik belum menemukan pelaku penganiayaan tersebut.

"Adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Di sana (villa Tekek) telah terjadi (dugaan penganiayaan terhadap) salah seorang personel Polda NTB (yang) ditemukan meninggal dunia di dalam kolam," kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat, Jumat (4/7/2025).

Sementara itu, hasil autopsi menunjukkan adanya sejumlah luka pada tubuh Nurhadi. Ahli forensik menemukan adanya patah pada tulang lidah korban yang diduga akibat cekikan.




(rih/apu)

Hide Ads