Iran Tak Tinggal Diam, Pangkalan Militer AS Target Selanjutnya

Rita Uli Hutapea - detikBali
Senin, 23 Jun 2025 15:09 WIB
Rudal Shahab 3 Iran. (Foto: Wikipedia)
Denpasar -

Pemerintah Iran tak tinggal diam dan mengancam akan membalas serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Amerika Serikat dengan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah. Ancaman ini disampaikan setelah AS mengklaim telah menghancurkan program nuklir Iran dalam operasi mendadak.

Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, menyebut fasilitas militer yang digunakan pasukan AS bisa menjadi sasaran.

"Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami," katanya, dilansir dari detikNews, Senin (23/6/2025).

"Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mendesak Iran untuk menghentikan konflik seusai serangan mendadak yang menargetkan tiga situs nuklir utama Iran. Serangan itu menghantam fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordo, serta lokasi nuklir di Isfahan dan Natanz.

Dalam jumpa pers di Pentagon, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyatakan bahwa program nuklir Iran telah hancur. Ia menegaskan operasi tersebut tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran.

Jenderal Dan Caine yang berdiri di samping Hegseth menyebutkan, meskipun terlalu dini untuk menilai secara pasti, hasil awal menunjukkan ketiga lokasi mengalami kerusakan besar.

"Penilaian kerusakan pertempuran awal menunjukkan bahwa ketiga lokasi mengalami kerusakan dan kehancuran yang sangat parah," ujarnya.



Simak Video "Video: Tank Israel Terlihat di Perbatasan Lebanon Usai Serangan Udara"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork