Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS: Target yang Sah

Internasional

Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS: Target yang Sah

Rita Uli Hutapea - detikSumut
Senin, 23 Jun 2025 15:01 WIB
An Iranian Sejjil solid-fueled medium-range ballistic missile is being displayed at the Azadi (Freedom) square in western Tehran during a rally to mark the 45th anniversary of the victory of Irans 1979 Islamic Revolution, on February 11, 2024. The Iranian Islamic Revolution, which led to the overthrow of the Pahlavi dynasty in 1979, replaced the Imperial State of Iran with the present-day Islamic Republic of Iran. (Photo by Morteza Nikoubazl/NurPhoto via Getty Images)
Rudal Iran (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jakarta -

Pemerintah Iran memberikan ancaman akan menjadikan pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah menjadi target serangan pembalasan. Ancaman itu dikeluarkan usai adanya serangan besar-besaran yang diklaim AS untuk menghancurkan program nuklir Iran.

Seorang penasihat dari Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, menyebut pangkalan-pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan AS dapat diserang sebagai pembalasan.

"Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami," ujarnya dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, seperti dilansir detikNews kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," lanjutnya.

Presiden AS Donald Trump meminta Iran mengakhiri konflik setelah AS melancarkan serangan mendadak di situs pengayaan uranium bawah tanah di Fordo, bersama dengan fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz.

ADVERTISEMENT

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengklaim bahwa program nuklir Iran telah "hancur," seraya menambahkan operasi itu "tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran."

Berdiri di samping Hegseth, jenderal AS, Dan Caine mengatakan bahwa meskipun "terlalu dini" baginya untuk menentukan tingkat kerusakan, "penilaian kerusakan pertempuran awal menunjukkan bahwa ketiga lokasi mengalami kerusakan dan kehancuran yang sangat parah."

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads