Tiga siswa asal Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dibacok oleh segerombolan orang tak dikenal (OTK). Tiga siswa itu diserang saat pulang sekolah pada Sabtu (22/2/2025).
Akibatnya, ketiga korban menderita luka. Berikut fakta-fakta tiga siswa di Bima dibacok OTK.
Baca juga: Polisi Buru Pembacok Tiga Siswa di Bima |
Dirawat di Puskesmas
Kepala Desa Sakuru, M. Suharto, mengungkapkan ketiga korban adalah Baim dan Hadi, siswa kelas 2 SMA, serta Gain, siswa kelas 3 SMP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini ketiganya tengah dirawat di Puskesmas Monta," katanya.
Pelaku Lebih dari 10 Orang Bawa Parang dan Panah
Menurut informasi yang diperoleh Suharto, ketiga korban diserang di Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, setelah pulang sekolah. Saat itu, mereka tiba-tiba didatangi sekelompok OTK yang berjumlah lebih dari 10 orang. Para pelaku langsung menyerang dengan parang dan panah.
"Pelaku belum diketahui identitasnya. Jumlahnya lebih dari 10 orang," ujarnya.
Motor Korban Dirusak dan Dibawa Kabur
Akibat penyerangan itu, Hadi mengalami luka robek di kepala dan punggung. Baim mengalami luka robek pada bagian pelipis, sementara Gain mengalami luka di kaki dan lutut.
"Kemudian dua motor korban dirusak, dan satu motor N-Max juga dibawa kabur oleh para pelaku," ujarnya.
Keluarga Korban Blokade Jalan
Pasca-kejadian, pihak keluarga korban memblokade jalan yang menghubungkan Desa Sakuru, Desa Monta, dan Desa Ngali. Mereka menuntut agar pelaku segera ditangkap serta motor korban yang dibawa kabur dikembalikan.
"Saat ini aksi blokade jalan masih berlangsung, dan kasusnya sudah ditangani aparat kepolisian," katanya.
Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Polisi telah mengantongi identitas sekelompok OTK yang menyerang tiga siswa itu. Saat ini, para pelaku diburu.
"Terduga para pelaku berasal dari Desa Ngali, Kecamatan Belo," ungkap Kapolsek Monta, Iptu Sudarto
Sudarto menjelaskan, kasus pembacokan ini telah ditangani oleh Polres Bima Kota, mengingat lokasi kejadian berada di Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, yang masuk dalam wilayah hukum Polres Bima Kota.
"Untuk motifnya belum diketahui. Kasusnya sudah ditangani oleh Polres Bima Kota, karena secara resmi dilaporkan ke sana," ungkapnya.
(nor/nor)