Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengeklaim telah melancarkan serangan rudal terhadap Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada Jumat (27/12) waktu setempat. Serangan ini dilakukan sebagai respons atas serangan udara Israel yang sebelumnya menghantam Bandara Internasional Sanaa dan sejumlah target lainnya di wilayah Yaman.
Serangan Israel yang terjadi pada Kamis (26/12) dilancarkan saat kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, bersama timnya tengah bersiap untuk meninggalkan Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi.
Dilansir dari detikNews, Sabtu (28/12/2024), beberapa jam setelah serangan Israel, kelompok Houthi mengumumkan telah menembakkan rudal ke Bandara Ben Gurion. Selain itu, Houthi juga mengklaim meluncurkan drone ke Tel Aviv dan menyerang sebuah kapal di Laut Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim serangan tersebut maupun keberadaan Tedros Adhanom Ghebreyesus di lokasi saat serangan terjadi. Serangan Houthi ini menyusul aksi sebelumnya pada Kamis, di mana mereka mengklaim menembakkan rudal dan dua drone ke Israel.
Houthi yang didukung oleh Iran telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel sejak akhir November 2024. Eskalasi ini terjadi setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, kelompok lain yang juga didukung Iran di Lebanon, mulai diberlakukan.
Israel kembali melancarkan serangan udara pada wilayah yang dikuasai Houthi, termasuk bandara, fasilitas militer, dan pembangkit listrik. Serangan ini merupakan yang kedua kalinya sejak 19 Desember, sebagai respons atas peluncuran rudal oleh Houthi ke Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus bertindak hingga ancaman Houthi dapat dihentikan sepenuhnya. "Kami bertekad untuk memotong cabang terorisme ini dari poros kejahatan Iran," ujar Netanyahu dalam pernyataan video resminya.
(dpw/gsp)