Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggodok berbagai strategi untuk mencegah praktik korupsi di Indonesia. Salah satunya, dengan menggelar Anti-Corruption Film Festival (Accfest).
"Accfest ini adalah cara KPK untuk mencegah (korupsi) lewat seni. Selama ini KPK dianggap dan dinilai pada OTT (operasi tangkap tangan) saja," ujar Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, dalam Awarding Accfest 2024, di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Jumat (6/12/2024).
Ghufron menerangkan penetrasi melalui pemutaran film dinilai efektif untuk melakukan propaganda. Ia mencontohkan, sebelumnya film dari Jepang menguasai pasar di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring perkembangan zaman, film buatan Jepang kurang diminati. Sebagai gantinya, film produksi Korea Selatan mulai mendominasi pasar. Bahkan, melalui berbagai kanal.
Sehingga, Ghufron berharap budaya antikorupsi di Indonesia dapat diterapkan melalui strategi pemutaran film. Ia tak mengelak bila strategi pemutaran film ini merupakan proyek jangka panjang.
"Itu menunjukkan bahwa negara yang kuat semula untuk penetrasi pasar, itu dengan film. Kami juga berharap begini. Mungkin tak cukup 10 tahun. Tapi untuk penetrasi bahwa korupsi itu merugikan kita semua. Ini proyek jangka panjang," jelasnya.
Pencegahan korupsi yang dilakukan KPK, Ghufron melanjutkan, dilakukan melalui dua strategi. Pertama, dengan mengubah sistem dengan tujuan memperketat celah korupsi.
Strategi kedua, yakni dengan pendidikan kepada masyarakat. Menurutnya, pengetatan sistem akan berjalan dengan lebih efektif bila adanya kesadaran setiap orang soal budaya anti korupsi.
"Pencegahan itu kami lakukan dengan dua strategi. Kepada sistemnya, kami lakukan upaya untuk memperketat. Sehingga pelayanan publik, keuangan negara tidak dikorup. Selain perbaikan sistem, maka di hadapan manusia, tapi hatinya tidak bagus, oleh karena itu kami lakukan dengan pendidikan masyarakat salah satunya lewat seni, lewat film," bebernya.
Ghufron menegaskan pemutaran film antikorupsi ini bukan sekadar gimik semata. Ia meyakini kesadaran masyarakat dapat tumbuh dan berkembang.
"Ini bukan gimik saja. KPK sadar, menggunakan cara penindakan, tangkap tangan, banyak yang menyoraki, tapi banyak juga menuai musuh bagi KPK. Tapi dengan seni, kami yakin Indonesia bisa bebas dari korupsi kalau dari dalam diri sudah bisa membudayakan antikorupsi," pungkasnya.
(hsa/gsp)