Mengenal Kelompok Bali Nine, Geng Narkoba yang Ingin Dipulangkan Australia

Mengenal Kelompok Bali Nine, Geng Narkoba yang Ingin Dipulangkan Australia

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Minggu, 24 Nov 2024 02:30 WIB
Jakarta - Beberapa petugas rumah duka Abadi terlihat membuat dua peti kemas untuk dua Jenazah Bali Nine. Dua peti kemas itu digunakan untuk membawa keduanya esok hari ke Australia.

Pantuan di lokasi, Rabu (29/4/2015) pukul 14.30 WIB, sekitar lima orang pekerja sedang membuat dua peti kemas di pintu samping rumah duka. Peti kemas tersebut berukuran memiliki panjang 120 cm dan lebar 80 cm.
Foto: Peti mati untuk dua jenazah terpidana mati Bali Nine. (agung pambudhy)
Bali -

Kasus pemindahan tahanan atau transfer of prisoner terpidana mati kasus penyelundupan narkoba, Mary Jane Veloso (31), menjadi perhatian. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyetujui permintaan Pemerintah Filipina untuk memindahkan Mary Jane ke negara asalnya.

Pemindahan narapidana Mary Jane ini merupakan permintaan langsung dari Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr (Bongbong Marcos). Setelah lebih dari satu dekade mendekam di penjara karena kasus penyelundupan heroin seberat 2,6 kilogram, Mary Jane akhirnya dipulangkan ke Filipina.

Melihat keberhasilan Pemerintah Filipina dalam memulangkan warga negaranya, Pemerintah Australia juga berniat untuk memulangkan warga negaranya yang terlibat dalam kasus Bali Nine. Lantas, apa itu Bali Nine? Mengapa Pemerintah Australia ingin memulangkan mereka? Simak penjelasannya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Bali Nine


Dilansir dari detikNews, Bali Nine bukanlah nama orang atau peristiwa tertentu, melainkan sebutan yang diberikan media untuk merujuk pada sembilan orang warga negara Australia yang ditangkap karena penyelundupan heroin pada tahun 2005 di Bali. Total heroin yang diselundupkan mencapai 8,2 kilogram.

Cerita ini bermula dari Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang menjadi otak dari penyelundupan heroin tersebut dari Indonesia ke Australia. Operasi penyelundupan ini sangat terorganisasi dan melibatkan tujuh orang tambahan yang direkrut oleh keduanya, yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Si Yi Chen.

2. Michael Czugaj.

3. Renae Lawrence.

4. Tach Duc Thanh Nguyen.

5. Matthew Norman.

6. Scott Rush.

7. Martin Stephens.


Rencana Penyelundupan

Kelompok Bali Nine menginap di empat hotel yang berbeda di kawasan Kuta, antara lain Hard Rock Hotel, White Rose Hotel, Hotel Kuta Lagoon, dan Hotel Aneka Kuta, dengan tujuan untuk mengelabui aparat penegak hukum Indonesia. Mereka berangkat di Bali antara tanggal 3 hingga 8 April 2005.

Pada 15 April 2005, Andrew Chan bertemu dengan Cherry Likit Bannakorn, seorang pelacur asal Thailand, di Hotel Kuta Sea View. Cherry memiliki peran yang cukup besar, karena dia menjadi penghubung antara Bali Nine dan jaringan narkoba internasional. Cherry memberikan koper berisi heroin seberat 8,2 kilogram kepada Andrew untuk diselundupkan ke Australia.

Untuk menghindari deteksi aparat Indonesia, kelompok Bali Nine menyembunyikan heroin tersebut di tubuh mereka, dengan dibalut plester bening untuk menempelkan heroin.

Akhir dari Kelompok Bali Nine

Sembilan anggota Bali Nine berangkat menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali secara terpisah. Naas bagi mereka, aparat Indonesia berhasil mencium gerak-gerik mencurigakan dan menangkap Andrew Chan di Gate 7. Dari penangkapan salah satu pemimpin tersebut, aparat Indonesia berhasil membongkar jaringan penyelundupan narkoba internasional.

Andrew dan Myuran Sukumaran, sebagai otak dari kelompok Bali Nine, dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 29 April 2015 oleh regu tembak di Pulau Nusakambangan, Indonesia. Tujuh anggota kelompok lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan 20 tahun penjara.

Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads