Israel kembali melancarkan serangan udara ke Beirut selatan, Lebanon, hari ini, Minggu (17/11/2024), sebagai balasan atas serangan roket yang dilakukan oleh kelompok Hizbullah. Militer Israel mengeklaim mereka menargetkan posisi-posisi Hizbullah di daerah tersebut.
Dilansir dari detikNews, serangan udara tersebut menyebabkan kolom asap besar yang terlihat di pinggiran selatan ibu kota Beirut. Ssap mengepul di kawasan tersebut setelah militer Israel mengeluarkan peringatan bagi warga sipil untuk mengungsi dari tiga wilayah yang dianggap berisiko.
Serangan tersebut terjadi setelah militer Israel melaporkan adanya "serangan roket hebat" dari Hizbullah yang menghantam kota Haifa pada Sabtu malam. Akibat serangan itu, sebuah sinagoge di Haifa rusak dan dua warga sipil terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel juga menyebutkan bahwa Hizbullah menembakkan sekitar 80 roket ke wilayah Israel pada Sabtu (16/11).
3 Tersangka Ditangkap Setelah Serangan di Caesarea
Sementara itu, polisi Israel mengumumkan penangkapan tiga tersangka terkait serangan roket di kota Caesarea, selatan Haifa. Serangan tersebut melibatkan dua suar yang jatuh dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Namun, Netanyahu dipastikan tidak berada di rumah pada saat kejadian.
Insiden tersebut terjadi sekitar sebulan setelah sebuah serangan pesawat tanpa awak yang diklaim oleh Hizbullah menargetkan kediaman Netanyahu di lokasi yang sama.
Militer Israel Tegaskan Akan Terus Melawan Hizbullah
Kepala Staf Militer Israel, pada Sabtu kemarin, mengatakan bahwa Hizbullah telah "membayar harga yang mahal" atas serangan-serangan tersebut.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Israel akan terus berjuang sampai ratusan ribu warga Israel yang mengungsi dari wilayah utara dapat kembali dengan aman.
(dpw/dpw)