Israel Langsung Serang Lebanon Setelah Bahas Ancaman Iran dengan Trump

Internasional

Israel Langsung Serang Lebanon Setelah Bahas Ancaman Iran dengan Trump

Rita Uli Hutapea - detikBali
Kamis, 07 Nov 2024 14:19 WIB
Smoke and fire rise from Israeli airstrikes in Dahiyeh, Beirut, Lebanon, Lebanon, Thursday, Nov. 7, 2024. (AP Photo/Hassan Ammar)
Penampakan Ledakan Dashyat di Lebanon Akibat Rudal Israel. (Foto: AP/Hassan Ammar)
Denpasar -

Militer Israel langsung melancarkan serangan di Beirut selatan, Lebanon pada Kamis (7/11) dini hari waktu setempat. Penyerangan itu hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Donald Trump membahas tentang 'ancaman Iran'.

Netanyahu adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang memberi selamat kepada Trump yang menang pada Pilpres AS.

Dalam percakapan telepon pada Rabu (6/11), keduanya setuju untuk bekerja sama demi keamanan Israel dan membahas ancaman Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak lama setelah itu, militer Israel melancarkan serangan terbarunya terhadap benteng utama Hizbullah yang didukung Iran di Beirut selatan. Rekaman AFP menunjukkan kilatan oranye dan gumpalan asap di atas pinggiran kota yang padat penduduk itu.

Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi sebelum serangan itu, menyerukan orang-orang untuk meninggalkan empat kawasan, termasuk satu kawasan di dekat bandara internasional.

ADVERTISEMENT

Di wilayah timur Lebanon, kementerian kesehatan negara itu mengatakan serangan Israel pada hari Rabu menewaskan 40 orang. Tim penyelamat masih terus menyisir puing-puing untuk mencari korban selamat.

"Rangkaian serangan musuh Israel di Lembah Bekaa dan Baalbek menewaskan 40 orang dan melukai 53 orang", kata otoritas setempat, dilansir dari detikNews.

Kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon telah menyatakan bahwa hasil pemilu AS tidak akan mempengaruhi perang, yang meningkat pada bulan September lalu, ketika militer Israel memperluas fokus perangnya dari Gaza ke perbatasan utaranya dengan Lebanon.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, yang direkam sebelum kemenangan Trump dalam Pilpres AS tetapi ditayangkan setelahnya, pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem mengatakan memiliki puluhan ribu pejuang perlawanan terlatih yang siap bertempur.

Sebelumnya, Hizbullah mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka memiliki rudal-rudal Fatah 110 buatan Iran, senjata dengan jangkauan 300 kilometer (186 mil).




(dpw/dpw)

Hide Ads