Nasib pilu dialami ITA (18), perempuan korban perbudakan di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ternyata, dia diperkosa oleh tiga pria hingga hamil dan melahirkan.
"Pengakuan dari korban itu ada tiga orang yang diduga sebagai pelaku pemerkosaan dalam kurun waktu sejak 2017 hingga 2023," ungkap Kapolres Sumba Timur, AKBP Jacky Umbu Kaledi, Selasa (29/10/2024).
Awalnya, polisi menyebut terduga pelaku pemerkosaan itu hanya FS. Belakangan muncul dua nama lain, yakni US dan A. Mereka bertiga diduga majikan AT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jacky menjelaskan FS, US, dan A juga sudah diambil sampel DNA-nya untuk diuji di Laboratorium Forensik Mabes Polri. Jacky belum bisa menjelaskan soal kejadian itu adalah perbudakan. Sebab, polisi menyelediki kasus itu sebagai kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
"Kalau soal perbudakan, itu perlu penjelasan khusus dari ahli, tokoh adat, dan budaya, tetapi kami lebih melihat kasusnya sebagai anak di bawah umur," jelas Jacky.
Meski demikian, polisi belum menetapkan FS, US, dan A sebagai tersangka. Jacky berdalih masih menunggu hasil uji DNA dari Mabes Polri. Setelah itu baru penetapan tersangka.
"Belum (ada penetapan tersangka, ditahan, maupun dikenakan wajib lapor). Jadi, ini kami berhati-hati betul supaya proses penyidikannya bisa profesional sehingga kami tidak salah tangkap," terang eks Wakapolres Manggarai Barat itu.
Dia menegaskan Polres Sumba Timur harus melakukan pembuktian secara ilmiah untuk memastikan proses penyelidikan hingga penyidikan secara profesional.
"Pembuktiannya harus pasti. Sehingga kami juga tidak bisa berburu-buru, tapi betul-betul memastikan sesuai prosedur," tandas Jacky.
Diberitakan sebelumnya, praktik perbudakan di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali memakan korban. Seorang anak perempuan diperkosa sejak kecil oleh tuan atau majikannya hingga hamil dan melahirkan.
Nestapa bagi anak perempuan berinisial ITA (18) ini terjadi di Waingapu, Sumba Timur. Saat ini, kasusnya tengah ditangani polisi setelah muncul desakan publik di media sosial.
"Kalau berdasarkan pengakuan korban, peristiwa itu pertama terjadi pada 2017," ujar Kapolres Sumba Timur AKBP Jacky Umbu Kaledi, Senin (28/10/2024).
Narasi yang beredar di media sosial, budak itu diperkosa tuannya berkali-kali sejak SD. Pelakunya adalah FS. Pada tradisi Sumba, mereka yang memiliki hamba atau budak adalah keturunan bangsawan.
(dpw/dpw)