Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur akan menyiapkan pelaksana tugas (plt) kepala desa (kades) pascabentrokan berdarah antara Desa Ile Pati dan Desa Bugalima. Hal itu menyusul setelah dua kades definitif ditangkap polisi terkait bentrokan yang mengakibatkan dua orang tewas tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Flores Timur Aldi Kaha akan berkoordinasi dengan Polres Flores Timur untuk memastikan status dua kades tersebut. Menurutnya, penunjukan sekretaris desa sebagai plt kades dari dua desa akan dilakukan oleh Camat Adonara Barat.
"Kami akan koordinasikan dengan pihak Polres Flores Timur. Jika sudah jelas status mereka sebagai tersangka, maka Bupati (Flores Timur akan memerintahkan Camat Adonara Barat untuk menunjuk sekretaris desa di kedua desa untuk menjadi pelaksana tugas kepala," ujar Alfi Kaha kepada detikBali, Minggu (27/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Alfi, plt kades akan bertugas selama proses pemeriksaan terkait kades dari kedua desa berlangsung. Ia berharap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kedua desa tetap berjalan baik di tengah proses hukum itu.
"Terlebih persiapan penyusunan perencanaan pembangunan desa untuk tahun anggaran 2025 yang saat ini sedang dilakukan," pungkas Alfi.
Bentrokan berdarah antara warga Desa Ile Pati dengan Desa Bugalima di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, terjadi Senin (21/10/2024) dini hari. Puluhan rumah dibakar, dua orang tewas, dan belaksan lainnya terluka akibat tragedi itu.
Aparat gabungan bergerak cepat mengamankan puluhan orang. Sebagian besar dari mereka adalah warga Desa Ile Pati yang menyerang dan membakar rumah warga di Desa Bugalima. Beberapa provokator turut ditangkap, termasuk dua kepala desa.
Adapun, dua kepala desa yang ditangkap merupakan Kepala Desa Ile Pati dan Kepala Desa Kimakamak. Dua kades itu diduga menjadi provokator bentrokan. Untuk diketahui, Desa Kimakamak merupakan desa yang masih bertautan secara adat dengan Desa Ile Pati, sehingga terlibat dalam bentrokan itu.
Sebelumnya, aparat gabungan TNI dan Polri mengamankan tiga pucuk senjata rakitan di Desa Ile Pati, Adonara Barat, Flores Timur. Jumlah tersangka terkait bentrokan berdarah antardua desa itu disebut menjadi 20 orang.
Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita mengungkapkan sebanyak 97 personel TNI-Polri dikerahkan untuk menyisir Desa Ile Pati pada Sabtu (26/10/2024). "Tadi kami tim gabungan mendapatkan tiga pucuk senjata rakitan. Kami melakukan patroli (di Desa Ile Pati) di sana," ujar dia di Desa Bugalima.
Sandita mengatakan 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Flores Timur. Para tersangka termasuk warga yang dianggap sebagai provokator bentrokan dan pemilik senjata.
Menurut Sandita, situasi kedua desa yang berkonflik itu sudah mulai kondusif. Meski begitu, petugas masih tetap berjaga di sana. Anak-anak yang masuk sekolah juga akan dikawal serta diantar jemput oleh anggota polisi dan TNI. Ia mempersilakan para perempuan di desa itu untuk kembali beraktivitas.
"Kami sudah sampaikan anak-anak yang mau masuk sekolah akan diantar jemput," ujar Sandita.
"Saya sampaikan mama situasi sudah kondusif. Mau ke pasar silakan, yang mau sekolah silakan ke sekolah," pungkasnya.
(iws/gsp)