Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Dua Desa di Flores Timur

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Dua Desa di Flores Timur

Yurgo Purab - detikBali
Rabu, 23 Okt 2024 14:10 WIB
Sejumlah personel Polda NTT tiba di lokasi bentrok warga dua desa di Flores Timur, Rabu (23/10/2024).
Foto: Sejumlah personel Polda NTT tiba di lokasi bentrok warga dua desa di Flores Timur, Rabu (23/10/2024). (Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Polres Flores Timur (Flotim) menetapkan 16 tersangka dalam bentrok dua desa di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menewaskan dua orang. Para tersangka terlibat dalam pembakaran puluhan rumah warga di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur.

Sebelumnya, polisi menahan 22 orang. Termasuk di dalamnya ada dua kepala desa (kades). Yakni, Kades Ile Pati dan Kades Kimakamak. Namun, ada beberapa orang yang dibebaskan.

"Sudah ada 16 tersangka," ujar Kabag Ops Polres Flores Timur, AKP Ridwan, kepada detikBali, Rabu (23/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, mengungkapkan dua kepala desa termasuk ke dalam 16 tersangka yang ditetapkan. Para tersangka langsung ditahan.

"Benar, dua kepala desa yang bersangkutan ditetapkan jadi tersangka," kata Putra Sandita.

Sandita mengatakan polisi terus mendalami otak di balik pembakaran puluhan rumah yang membuat ratusan orang kehilangan tempat tinggal.

"Kami mitigasi, siapa pelakunya, siapa otak pelakunya sampai tuntas," tegasnya.

Pantauan detikBali, Desa Bugalima dan Desa Wureh nampak mulai kondusif setelah bentrokan. Sejumlah anggota polisi dan tentara berjaga-jaga. Sementara, di bagian lain, beberapa personel polisi dan polwan memberikan trauma healing bagi anak-anak sekolah. Mereka diajak bernyanyi di tepi pantai.

Bentrokan itu tak hanya menyisakan puing. Ternak-ternak warga juga banyak yang mati. Bau busuk menyeruak di sekitar lokasi permukiman warga. Terlihat banyak bangkai babi membusuk. Di lehernya ada luka tebasan. Diduga, ternak warga itu sengaja dibunuh oleh para pelaku penyerangan.

Diberitakan sebelumnya, total ada empat orang yang ditangkap belakangan. Selain dua kades, ada satu Sekretaris Desa (Sekdes) Ile Pati. Kemudian, ada seorang perempuan yang dianggap punya peran kuat dalam bentrokan. Mereka termasuk dalam 22 orang yang ditangkap.

"Seorang perempuan juga kami amankan karena diduga sebagai informan dari Desa Ile Pati yang memberikan informasi keadaan di Desa Bugalima," ungkap Ridwan, Rabu.

Ridwan membeberkan warga yang ditahan diduga terlibat dalam bentrokan dan pembakaran puluhan rumah di Desa Bugalima. Di antaranya, ada sejumlah warga yang diduga merakit bom sebagai senjata.

"Bom rakitan juga kami amankan," kata Ridwan.

Bentrokan dua desa itu mengakibatkan ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 36 kepala keluarga (KK) dengan 120 jiwa asal Desa Bugalima mengungsi ke desa tetangga, Desa Wureh. Sementara warga lain mengungsi ke daratan Flores, yakni Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.

"Kecamatan Larantuka di Kelurahan Waibalun sebanyak 25 orang (yang mengungsi), Kelurahan Weri sebanyak 6 jiwa, dan Kelurahan Sarotari 12 jiwa," kata Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Flores Timur, Heri Lamawuran, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.




(hsa/gsp)

Hide Ads