Dampak Bentrok Flores Timur: Dua Tewas-Ratusan Warga Mengungsi

Round Up

Dampak Bentrok Flores Timur: Dua Tewas-Ratusan Warga Mengungsi

Yurgo Purab - detikBali
Rabu, 23 Okt 2024 07:15 WIB
Asap masih muncul dari puing-puing rumah yang dibakar di Desa Bugalima, Flores Timur, Selasa (22/10/2024).
Asap masih muncul dari puing-puing rumah yang dibakar di Desa Bugalima, Flores Timur, Selasa (22/10/2024). Foto: Yurgo Purab/detikBali
Flores Timur -

120 orang dari Desa Bugalima, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi ke desa tetangga, Desa Wureh, karena rumahnya dibakar. Sementara warga lain mengungsi ke daratan Flores yakni Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.

"Kecamatan Larantuka di Kelurahan Waibalun sebanyak 25 orang (yang mengungsi), Kelurahan Weri sebanyak 6 jiwa, dan Kelurahan Sarotari 12 jiwa," kata Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Flores Timur, Heri Lamawuran, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/10/2024).

Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur menyalurkan bahan makanan bagi para korban. Sedangkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) mengirim alas tidur ke posko pengamanan di dua desa, yakni pos 1 di Kantor Desa Wureh dan pos 2 di Kantor Desa Kimakamak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah daerah memberikan bantuan logistik kepada keluarga-keluarga yang menampung para korban berupa beras dan kasur lipat," urainya.

4 Kios, 4 Motor, dan Ternak Ikut Terbakar

Heri menyebut sejumlah kios dan ternak warga ikut terbakar dalam bentrok yang terjadi, Senin (21/10/2024) dini hari. Rinciannya empat kios, dua bengkel, empat motor, hingga hewan-hewan ternak mati terbakar.

"Ternak babi 2 ekor, kambing 1 ekor, dan kandang 2 kandang ayam petelur," sebutnya.

51 Rumah Warga Dibakar-2 Orang Tewas

Kabag Ops Polres Flores Timur AKP Ridwan mengungkapkan hasil sementara pendataan petugas, ada 51 rumah yang hangus dibakar. Para pelaku merupakan massa dari Desa Ile Pati, Adonara Barat.

"Total 51 rumah," ujar Ridwan.

Dua orang tewas dalam insiden tersebut. Satu korban bernama Simon Sanga Mado (70). Korban menderita stroke sehingga tak bisa menyelamatkan diri saat rumahnya turut dibakar. Dia pun terpanggang hidup-hidup.

Satu korban tewas lain berinisial TP (48) dari Desa Ile Pati. TP tewas karena terkena senapan angin di bagian pinggang belakang.

Selain dua korban tewas terbakar, tercatat enam warga lain mengalami luka-luka. Para korban luka sudah dibawa ke RSUD Larantuka, Flores Timur.

16 Orang Ditangkap

Polisi menangkap 16 orang yang diduga terlibat dalam perusakan dan pembakaran puluhan rumah di DesaBugalima tersebut. Warga yang ditangkap berinisial PL (65), AI (58), YO (34), MA (25), HA (18), Ma (52), Ga (58) Si (66), Kr (39), Ro (35) Yo (23), MI (62), PE (63), FE (30), MA (53), dan DO (55),

"Tindakan polisi mengamankan dan melakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku penyerangan, melakukan penjagaan, dan patroli kedua desa yang bertikai," jelas Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, Selasa (22/10/2024).

Selain mengamankan 16 warga, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa 10 tombak, 3 parang, 13 busur panah, 4 bom pipa, serbuk bom pipa, dan satu peluru senapan angin.

Bentrokan dua desa tersebut dipicu oleh konflik rebutan tanah adat berkepanjangan sejak tahun 1970. Forkopimda Kabupaten Flores Timur melakukan mediasi pada 1990-an, tapi kesepakatan mengenai batas tanah yang disengketakan belum tercapai.

Lalu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran tanah pada Juli 2024. Namun, masyarakat tidak puas dengan hasil tersebut.




(nor/gsp)

Hide Ads