Korban tewas akibat bentrokan warga Desa Ilepati dan Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah menjadi dua orang. Korban tewas pertama dari Desa Bugalima, sementara korban meninggal kedua dari Desa Ilepati.
"Iya benar meninggal (bertambah) satu kena senapan angin di pinggang belakang," kata Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, ketika dikonfirmasi detikBali, Selasa (22/10/2024).
Putra Sandita mengatakan sebanyak 16 warga Desa Ilepati telah ditangkap polisi imbas bentrokan tersebut. Warga yang ditangkap berinisial PL (65), AI (58), YO (34), MA (25), HA (18), Ma (52), Ga (58) Si (66), Kr (39), Ro (35) Yo (23), MI (62), PE (63), FE (30), MA (53), dan DO (55),
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan polisi mengamankan dan melakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku penyerangan, melakukan penjagaan, dan patroli kedua desa yang bertikai," jelas Putra Sandita.
Selain mengamankan 16 warga, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa 10 tombak, 3 parang, 13 busur panah, 4 bom pipa, serbuk bom pipa, dan satu peluru senapan angin.
Putra Sandita mengatakan Polres Flores Timur bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur, Komando Distrik Militer (Kodim) 1624/Flores Timur serta instansi terkait melakukan pertemuan dengan masing-masing masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan tindak lanjut dari rumah warga yang dibakar.
Selain itu, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendata jumlah rumah yang dibakar dan korban dari peristiwa bentrokan tersebut. Putra Sandita menegaskan situasi di kedua desa kini sudah terkendali, tetapi masih dijaga personel gabungan Polri dan TNI.
(iws/gsp)