Israel-Iran di Ambang Konflik Terbuka: Tel Aviv Siapkan Serangan Besar-besaran

Internasional

Israel-Iran di Ambang Konflik Terbuka: Tel Aviv Siapkan Serangan Besar-besaran

Novi Christiastuti - detikBali
Selasa, 22 Okt 2024 15:56 WIB
Gambar ini menunjukkan proyektil yang dicegat oleh Israel di atas Tel Aviv pada tanggal 1 Oktober 2024. Sirene serangan udara dibunyikan di Israel tengah pada tanggal 1 Oktober, kata militer, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat ke Lebanon selatan yang menargetkan posisi Hizbullah. Sirene dibunyikan di Israel tengah, kata militer, tanpa memberikan rincian tentang area yang terkena dampak. (Foto oleh Jack GUEZ / AFP)
Rudal Iran saat menyerang wilayah Israel. (Foto: AFP/JACK GUEZ)
Denpasar -

Israel tengah mempersiapkan serangan besar-besaran teradap Iran. Langkah ini sebagai balasan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu.

Persiapan militer Israel itu berpotensi memicu perang terbuka antara Tel Aviv dengan Teheran. Eskalasi itu bahkan bisa memicu perang besar negara-negara di Timur Tengah.

Tel Aviv juga mempersiapkan langkah untuk mengantisipasi serangan balik dari Teheran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari detikNews, Selasa (23/10/2024), seorang pejabat Israel yang enggan disebut namanya dalam pernyataan yang dirilis televisi lokal Kan pada Minggu (21/10) malam waktu setempat.

"Israel sedang bersiap untuk melancarkan serangan besar terhadap Iran, dengan persiapan termasuk memperkuat pertahanan untuk mengantisipasi potensi apa pun respons Iran," sebut pejabat Israel tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun pejabat Israel itu tidak memberikan informasi lebih detail soal daftar target di Iran yang diperkirakan akan dihantam serangan Tel Aviv.

Iran, pada 1 Oktober lalu, meluncurkan sekitar 180 rudal balistik ke wilayah Israel. Teheran pada saat itu menyebut serangannya sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah, serta seorang komandan Garda Revolusi Iran.

Sejak serangan rudal Iran tersebut, Israel melakukan konsultasi secara intensif dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS), untuk menentukan target potensial dan kebutuhan pertahanan dalam menangkal pembalasan lanjutan dari Iran nantinya.

Militer Israel, pada Sabtu (19/10) waktu setempat, mengatakan bahwa AS mengerahkan baterai pertahanan udara THAAD, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak jauh, ke wilayahnya sebagai persiapan menghadapi kemungkinan serangan balik dari Iran.

Sebelum kehadiran THAAD, pertahanan udara Israel mengandalkan tiga sistem, yakni Arrow untuk pencegatan rudal jarak jauh, lalu David's Sling untuk rudal jarak menengah dan Iron Dome untuk mencegat rudal jarak pendek. Ketiga sistem itu telah berjuang dalam mencegat banyak rudal Iran.

Sementara itu, laporan sejumlah media Israel berspekulasi bahwa serangan yang akan terjadi terhadap Iran bisa saja menargetkan fasilitas minyak atau fasilitas nuklir, yang semakin memicu kekhawatiran terjadinya perang regional.

Teheran telah bersumpah akan merespons setiap serangan Israel "secara menyakitkan".




(dpw/dpw)

Hide Ads