Dua korban bentrokan dua desa di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjalani operasi hari ini, Selasa (22/10/2024). Kedua korban, SK (37) dan AG (56), tertembak senapan angin saat Desa Bugalima diserang massa dari Desa Ile Pati, Senin (21/10/2024) dini hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Gregorius Bato Koten, mengatakan ada tiga warga yang masuk ke RSUD Larantuka, termasuk SK dan AG.
"Keduanya dioperasi hari ini," ujar Gregorius, Selasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, satu korban lain, yakni AP (18) sudah dipulangkan karena lukanya tidak terlalu serius. "AP kena luka tembak di lengan kiri sudah ditangani di IGD dan sudah dipulangkan kemarin," ungkap Gregorius.
Menurut Gregorius, SK dan AG dirawat di ruangan bedah Edelweis RSUD Larantuka. Meski harus menjalani operasi, dia berujar, kondisi kedua pasien cukup stabil.
"Luka tembak di paha kanan dan peluru di perut, akan dilakukan laparatomi di kamar operasi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan dua desa terjadi Senin dini hari. Mulanya, sekelompok orang dari Desa Ile Pati tiba-tiba menyerang rumah-rumah warga di Desa Bugalima.
Puluhan rumah warga dibakar massa yang datang dengan senjata tajam dan senjata rakitan, hingga senapan angin. Satu orang tewas terjebak di dalam rumah yang dibakar. Sementara, beberapa warga terluka karena tertembak senapan angin. Total, 49 rumah dibakar (sebelumnya ditulis 51).
"Ada 49 rumah yang terbakar. Korban yang tertembak senapan angin AF (56), AP (18), DO (26), MS (37)," terang Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita.
Akibat bentrokan itu, warga desa di sana banyak yang mengungsi. Bentrokan terjadi karena sengketa tanah adat antara dua suku di dua desa itu yang sudah berlangsung puluhan tahun.
(hsa/gsp)