Polres Gianyar Beberkan Kronologi Pengeroyokan Pengunggah Konten SARA

Polres Gianyar Beberkan Kronologi Pengeroyokan Pengunggah Konten SARA

Putu Krista - detikBali
Selasa, 22 Okt 2024 12:13 WIB
Korban pengeroyokan, Dedianus Kalaiyo, saat dirawat di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Selasa (15/10/2024). Dedianus tewas setelah diamuk massa lantaran diduga mengunggah konten SARA.
Korban pengeroyokan, Dedianus Kalaiyo, saat dirawat di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Selasa (15/10/2024). Dedianus tewas setelah diamuk massa lantaran diduga mengunggah konten SARA. Foto: dok. Istimewa
Gianyar -

Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra, membeberkan kronologi pengeroyokan terhadap Dedianus Kalaiyo pada Selasa (15/10/2024) malam. Pria asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu tewas diamuk puluhan orang setelah mengunggah video bernada SARA yang menyinggung warga Bali di TikTok.

Tantra menerangkan sebelum dikeroyok Dedianus mengabadikan upacara Melasti yang digelar oleh Warga Banjar Angkling, Desa Adat Bakbakan, Gianyar, Bali. Pria berusia 19 tahun itu lalu mengunggah video itu dengan memberikan keterangan bernada SARA.

Video tersebut lalu viral. Massa yang tersinggung berkumpul dan menyisir sejumlah tempat untuk mencari Dedianus. "Massa menemukan terduga pelaku berada di rumah penampungan pekerja proyek milik Komang Trisna Purwantara di Desa Adat Gitgit," jelas Tantra, Selasa (22/10/2024).

Sekitar 50 orang, Tantra melanjutkan, ramai-ramai menarik Dedianus dari rumah tersebut. Mereka lalu main hakim sendiri dan mengakibatkan dia luka-luka.

Warga setempat sempat menghubungi Polres Gianyar. Polisi sempat mengamankan Dedianus dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani, Gianyar.

Nahas, kesadaran Dedianus terus menurun dan dinyatakan meninggal dunia. Buruh proyek itu mengalami luka tusuk di dada kanan, lutut kanan, kiri, dan lengan kanan lecet, rahang memar, serta keluar darah dari mulut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(gsp/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads