Banyak Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Buleleng, Pelaku Orang Dekat

Buleleng

Banyak Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Buleleng, Pelaku Orang Dekat

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Selasa, 04 Jun 2024 17:43 WIB
Kepala DP2KBP3A BUleleng I Nyoman Riang Pustaka, saat ditemui Selasa (4/6/2024).
Kepala DP2KBP3A BUleleng I Nyoman Riang Pustaka, saat ditemui Selasa (4/6/2024). (Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Buleleng, Bali, kian marak sejak awal 2024. Ironinya, sebagian besar pelaku adalah orang dekat korban.

"Orang terdekat itu orang tua, saudara, paman, kakek, tetangga. Itu sudah kami pelajari. Kalau remaja, kadang temannya," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Buleleng I Nyoman Riang Pustaka, dikonfirmasi detikBali, Selasa (4/6/2024).

DP2KBP3A mencatat sejak awal tahun terjadi 20 kasus kekerasan seksual terhadap di daerah itu. Kekerasan yang dialami korban berupa pelecehan hingga pemerkosaan. Angka tersebut cukup mengkhawatirkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menghindari menjadi korban pengenalan privasi pun harus dilakukan. Sebab meski memiliki hubungan darah, orang tua maupun keluarga juga berpotensi melakukan kekerasan seksual terhadap anak. Sehingga orang tua diwajibkan menjaga privasi anak.

"Itu yang menyebabkan kelalaian. Orang terdekat, kita kenal pun tetap harus waspada," imbuhnya.

Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak. Beberapa faktor tersebut di antaranya yakni pola asuh, konflik di dalam rumah tangga, pengawasan orang tua yang kurang terhadap anak, hingga tontonan-tontonan negatif yang kian mudah diakses melalui internet.

Untuk itu pihaknya akan mengintensifkan upaya pencegahan melalui edukasi kekerasan seksual. Pihaknya berencana menggandeng sekolah untuk memberikan edukasi kekerasan seksual kepada murid.

"Kami jadwalkan Jumat, kami koordinasi dengan Disdikpora kita koordinasi dengan pada guru. Karena korban ini kan banyak anak-anak. Mulai dari PAUD, SD, SMP, itu kan bagian dari Disdikpora. Kami akan berikan penekanan edukasi kepada para guru," tandasnya.

Kemudian terkait keadaan PWN (17) korban pemerkosaan oleh ayah kandungnya, MD, kini masih dalam pendampingan DP2KBP3A. Korban untuk sementara dititipkan di rumah aman dengan didampingi psikolog.

"Kondisi korban kami titipkan di rumah aman. Kerja sama dengan Dinsos kami antar korban ke sana. Kami lakukan pendampingan psikologis," tandasnya




(dpw/gsp)

Hide Ads