Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membeberkan detik-detik penangkapan penyelundupan warga negara (WN) China ke Australia melalui Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (8/5/2024). KKP menangkap sebuah perahu yang bermuatan 12 penumpang. Lima di antaranya adalah WN China yang hendak diselundupkan ke Australia.
"Saat itu jaraknya dua mil, karena perahu mereka memiliki lima mesin, jadi kami kejar-kejaran," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, saat konferensi pers di Mapolda NTT, Senin (13/5/2024).
Saksono menuturkan pengejaran kapal penyelundup WN China ke Australia itu berlangsung alot selama satu jam meski KKP mengandalkan unit reaksi cepat (URC) Kapal Hiu Biru 04. Kapal tersebut merupakan armada spesial untuk mengejar para penyelundup hasil laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tidak berhenti-henti, terpaksa kami keluarkan tembakan peringatan berulang kali ke atas, baru mereka berhenti," tutur Saksono.
Saksono menjelaskan upaya penyelundupan manusia itu sudah terdeteksi sebelumnya. KKP memantau pergerakan para pelaku selama lima hari. "Jadi, setelah adanya informasi yang valid, baru kami mulai lakukan koordinasi untuk pengejaran," katanya.
Saksono menegaskan, KKP ke depannya akan terus bekerja sama dengan Polda NTT dan TNI untuk melakukan patroli rutin dalam pengawasan laut. Harapannya, kasus serupa bisa dicegah sedini mungkin.
"Semua aparat di sini (NTT) banyak, tentunya pengawasan wilayah perairan pasti kami sama-sama, karena itu pekerjaan kami," imbuhnya.
Wakapolda NTT Brigjen Awi Setiyono menambahkan tujuan keberangkatan para WN China ke Negeri Kanguru itu tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka saat ini sudah diserahkan ke Kantor Imigrasi Kupang. Polda NTT akan melakukan penangguhan untuk pemeriksaan lebih dalam.
"Kami masih dalami lagi, termasuk apakah mereka sudah terorganisasi atau bagaimana?" ungkap Awi.
Awi memaparkan Polres Rote Ndao dan Polda NTT telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus penyelundupan manusia ke Australia sejak 2020. Kemudian pada 2022, terdapat satu kasus dengan empat tersangka. Selanjutnya pada 2023 terdapat tiga kasus dengan tujuh tersangka. Terakhirnya di tahun ini baru satu kasus dengan tujuh tersangka.
"Sejak 2020, 2022, dan 2023, semua tersangka sudah vonis. Dan paling banyak ditangani, itu dari Polres Rote Ndao," jelas Awi.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTT Kombes Patar Silalahi menerangkan penangkapan penyelundup WN China ke Australia bermula saat petugas KKP patroli di Teluk Kupang. Petugas lalu menemukan sebuah kapal motor tanpa nama yang diduga melanggar aturan penangkapan ikan.
Petugas KKP lalu melaporkan peristiwa tersebut kepada Polda NTT. Penumpang di kapal itu antara lain anak buah kapal (ABK) asal Muna Barat, Sulawesi Tenggara, yaitu Abang, Jamaludin, Marwin, Bustang, Masir, dan Rudi Tastan.
Selain itu, terdapat enam warga China antara lain Wang Dong Fang, Li Ke Yang, Jiang Xiao Jia, Che Xu, Dai Zhong Hai, dan Zhao Jin Xiang. Polisi menyangka Jiang Xiao Jia sebagai penyelundup warga Tirai Bambu lainnya itu menuju Negeri Kanguru.
Patar menambahkan, Jiang Xiao Jia telah overstay tiga tahun di Muna Barat. "Dia ini (Jiang Xiao Jia) yang akan menyelundupkan lima WN China ke Australia," jeas Patar..
(hsa/hsa)