Video perusakan rumah viral di media sosial (medsos) Instagram. Perusakan dilakukan oleh HN, warga Dusun Batu Bawi, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman mengatakan HN merusak dua rumah milik keponakannya inisial W, warga asal Dusun Jeraeng, Desa Sepit, Kecamatan Keruak. Perusakan dilakukan pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 20.00 Wita.
"HN merupakan paman kandung dari korban W sendiri. Saat ini kasusnya sudah kami tangani," ucap Nico via WhatsApp, Kamis (28/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HN, kata Nico, malam itu datang membawa linggis dan parang ke rumah W. Tanpa basa-basi, HN langsung melakukan perusakan rumah milik W. W sedang berada di dalam rumah bersama istri dan anaknya saat kejadian.
"Ada dua unit rumah yang dirusak menggunakan linggis yang pelaku bawa dari rumah," katanya.
Pelaku HN, lanjut Nico, melakukan perusakan pada kayu pintu, jendela, dan barang-barang rumah tangga milik W. Dari hasil olah TKP, ada 10 buah pintu, 16 jendela beserta kaca, kusen, dan tembok rumah dirusak oleh HN menggunakan linggis.
"Dia pakai linggis. Sementara itu barang seperti kipas angin, galon, gorden dan lainnya dibuang ke luar rumah malam itu," ujarnya.
Nico mengatakan banyak masyarakat yang melihat peristiwa tersebut. Namun, masyarakat tidak berani menghentikan HN karena mengancam akan menghabisi siapa saja yang akan menghentikannya. "Warga diancam," katanya.
W lalu melaporkan aksi perusakan itu ke Polsek Keruak, Lombok Timur, pada Senin (25/3/2024). "Korban sudah melaporkan kejadian tersebut dan masih didalami," jelas Nico.
Kasatreskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra mengatakan perusakan rumah diduga dipicu persoalan harta waris keluarga antara korban W dan pelaku HN.
"Memang diduga karena persoalan keluarga soal harta waris, tapi ini masih kita melakukan penyelidikan," kata Dharma melalui sambungan telepon, Kamis (28/3/2024).
Dharma mengatakan ada dua korban yang dirusak rumahnya oleh pelaku HN, yakni perempuan inisial IB dan W yang menepati dua rumah berbeda.
"Saat ini pelaku sudah kami amankan dan kasusnya masih kami dalami," tandas Dharma.
(hsa/dpw)