Anggota DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Rocky Winaryo, positif narkoba jenis sabu. Rocky ditangkap bersama tim suksesnya bernama Beno dan asisten pribadinya Siti Halima Wulandari alias Wulan pada Senin (26/2/2024).
Politikus dari Partai Perindo ini mengonsumsi sabu diduga stres seusai kalah bertarung di Dapil NTT 6 pada Pemilu 2024. Rocky tidak ditahan karena tidak cukup alat bukti. Meski begitu, Rocky dikenakan wajib lapor dua kali seminggu dan mengikuti rehabilitasi selama satu bulan. Berikut profil Rocky Winaryo.
Profil
Rocky Winaryo merupakan seorang pengusaha di Kabupaten Alor, NTT. Ia menikah dengan istrinya pada 2008 dan dikaruniai tiga orang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rocky memiliki gelar akademis S.H. M.H. Ia merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perindo Kabupaten Alor. Rocky saat ini menjabat sebagai anggota Komisi III DPRD NTT periode 2019-2024.
Sosok Rocky di Mata Kolega
Ketua Fraksi Perindo NTT Gonzalo Sada menceritakan sosok Rocky. Rocky dinilai baik oleh rekan fraksi Perindo di DPRD NTT. Gonzalo menyebut Rocky tidak pernah terlihat sebagai seorang perokok maupun peminum.
"Di fraksi, saya lihat dia tidak merokok untuk peminum. Tapi kami tidak tahu mungkin di rumah beliau minum atau merokok," ungkap Gonzalo ketika dikonfirmasi detikBali, Kamis (29/2/2024) melalui sambung telepon.
Menurut Gonzalo, Rocky merupakan sosok yang gemar berdiskusi dengan rekan. Rocky lebih banyak menghabiskan waktu kesehariannya di Alor daripada Kupang.
"Orangnya enak kalau berdiskusi kalau bertemu dengan kami. Saya mahalan tidak curiga beliau ini (pemakai sabu). Selama ini yang saya tahu, dia ini orangnya biasa saja. Di fraksi biasa, masuk kantor biasa, tidak ada tanda-tanda seperti yang diberitakan," jelas Gonzalo.
Ia mengaku kasus narkotika yang menjerat rekannya itu diketahui dari pemberitaan di berbagai media. "Saya sendiri baru tahu tadi pagi dari pemberitaan di media sosial. Setelah baca berita terus terang saya kaget juga. Menurut saya, sesuai berita yang saya baca barang itukan bukan punya dia, namun sebagai pejabat publik inikan sesuatu persoalan tidak patut dicontohi," pungkas Gonzalo.
(nor/iws)