Miris Bocah SD di NTT Tewas Dikeroyok 5 Teman

Round Up

Miris Bocah SD di NTT Tewas Dikeroyok 5 Teman

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 09 Feb 2024 09:28 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Ilustrasi kriminal. (Foto: Getty Images/D-Keine)
Timor Tengah Utara -

Seorang siswa SD di Kecamatan Biboki Utara, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), JJR, tewas setelah dikeroyok lima temannya. Bocah berusia 11 tahun itu dikeroyok di pematang sawah.

Kapolres TTU AKBP Mohammad Mukhson mengungkapkan aksi pengeroyokan itu terjadi pada 31 Januari lalu. Korban meningggal dunia pada Senin malam (5/2/2024) setelah berjuang melawan sakit akibat pengeroyokan itu.

"Sekitar satu pekan dikeroyok, baru korban meninggal dunia," ungkap Mukhson kepada detikBali, Kamis (8/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun terduga pelaku pengeroyokan adalah MM, ABM, DNM, HYN, dan AJM. Mereka semua adalah teman sekolah JJR. Saat itu, dia dan teman-temannya baru pulang sekolah.

JJR dihujani pukulan oleh lima temannya. Dia juga sempat dibanting. Akibat penganiayaan tersebut, siswa laki-laki itu mengalami sakit di bagian dada, perut, pinggang, dan kemaluan.

ADVERTISEMENT

Namun, setiba di rumah, JJR tak bercerita kepada siapapun terkait pengeroyokan itu. Luka-luka dalam yang dialami sama sekali tidak mendapat penanganan.

"Saat itu korban hanya tidur-tiduran di rumahnya. Sehingga orang tuanya tidak mengetahui peristiwa yang menimpanya," jelas Mukshon.

Orang tua JJR baru mengetahui peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya setelah JJR mulai mengeluhkan rasa sakit di bagian dada dan kemaluannya. Ayah JJR lalu menghubungi seorang dukun untuk memijatnya.

"Tetapi berselang beberapa saat kemudian, korban meninggal dunia," terang Mukhson.

Atas kejadian itu, ayah JJR melaporkan kasus tersebut ke Polres TTU pada Selasa (6/2/2024). Berdasarkan laporan itu, polisi mulai melakukan penyelidikan.

"Penyidik Satuan Reskrim Polres TTU sedang lidik (penyelidikan). Kami masih pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dari sejumlah saksi," ungkap Mukhson.

Saat ini, tim forensik Polda NTT mengautopsi jenazah JJR. Proses autosi digelar Rabu lalu, setelah diekshumasi.

Tim medis memeriksa dan mengambil sejumlah sampel organ tubuh milik JJR untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya akan diserahkan ke penyidik Polres TTU untuk kepentingan penyelidikan.

"Hasilnya kalau sudah keluar akan kami sampaikan," jelas Mukhson.




(dpw/dpw)

Hide Ads