.webp)
Satu Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Klungkung terus mendalami kasus pengunjung tersetrum di wahana komidi putar pada ajang Pekan Raya UMKM Budaya Klungkung, Senin malam (11/12/2023).
Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Anak Agung Made Suantara menyebut polisi sejauh ini masih meminta keterangan dari penyelenggara acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selasa kemarin penyelenggara masih mengurus korban di rumah sakit, dan hari ini kami dimintai keterangan," kata Suantara kepada detikBali, via pesan singkat WhatsApp, Rabu (13/12/2023).
Soal kemungkinan ada tersangka, Suantara mengatakan tergantung korban, apakah akan melanjutkan kasus itu atau tidak. Jika nanti ada kesepakatan dari penyelesaian secara kekeluargaan, polisi bakal menyetop kasus ini.
"Sekarang bagaimana korban saja, korban masih belum diperiksa karena masih sakit, sedangkan istri korban juga sudah membuat laporan ke Polres akan kejadian ini," imbuhnya.
Sementara itu, agar tidak digunakan, wahana komidi putar tersebut sudah dipasangi garis polisi setelah kejadian.
Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiyasa mengatakan korban I Wayan Artawan kondisinya sudah membaik. Saat ini, dia sudah diizinkan pulang oleh pihak dokter.
"Senin nanti masih ada pemeriksaan untuk rawat jalannya, hari ini sudah boleh pulang, pegal pada tangan sudah mulai berkurang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Artawan tersetrum saat hendak naik komidi putar di alun-alun Dewa Agung Jambe, Klungkung, Bali, pada Senin malam. Pria asal Desa Gunaksa, Klungkung, itu dilarikan ke IGD RSUD Klungkung seusai tersengat listrik.
Menurut informasi yang dihimpun detikBali, Artawan pergi ke Pekan Raya Budaya Klungkung bersama istri dan anaknya. Saat hendak naik komidi putar, pria berusia 29 tahun ini juga sempat memegang besi penyangga dan pembatas komidi putar secara bersamaan.
Tak dinyana, Artawan tersetrum. Istri Artawan berupaya membangunkan suaminya yang tak sadarkan diri.
(hsa/dpw)
