Nasabah Bank di Jembrana Kehilangan Rp 81 Juta, Diduga Akibat Phising

Nasabah Bank di Jembrana Kehilangan Rp 81 Juta, Diduga Akibat Phising

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 01 Des 2023 17:43 WIB
Korban pembobolan rekening, I Made Dwi Jana Putra warga Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana saat ditemui detikBali, Jumat (1/12/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Foto: Korban pembobolan rekening, I Made Dwi Jana Putra warga Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana saat ditemui detikBali, Jumat (1/12/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Seorang nasabah salah satu bank daerah di Jembrana, Bali, kehilangan uang sekitar Rp 81 juta di rekeningnya. Hilangnya uang diduga akibat modus phising atau penipuan dengan cara mengirimkan link atau tautan palsu.

Korban bernama I Made Dwi Jana Putra mengetahui uangnya hilang pada 14 Oktober 2023 saat hendak mengirim uang ke rekening istrinya. Saat itu, pria berusia 37 tahun ini terkejut mendapati saldo rekeningnya hanya tersisa Rp 148 ribu.

"Padahal saldo rekening dua hari sebelumnya masih ada Rp 81 juta, jadi saya bingung kenapa saldo saya habis dan hanya tersisa ratusan ribu saja," ungkap warga Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, ini, Jumat (1/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saldo Rp 81 juta itu rinciannya Rp 57 juta dari pinjaman kredit bank dan sisanya uang pribadi. Setelah mengetahui uangnya hilang, Putra mengecek handphone-nya.

Ternyata ada tiga aplikasi yang tidak diketahui sudah terinstal. Padahal sebelumnya ia tidak pernah menginstal tiga aplikasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya heran juga, tidak pernah instal tiga aplikasi itu. Seingat saya juga tidak pernah klik link yang mencurigakan," ujar Putra.

Putra lantas menghubungi bank melalui call center. Ternyata, call center bank menyebut ada transaksi menggunakan aplikasi Qris sehari sebelumnya pada malam hari, yakni 13-14 Oktober.

"Saat saya cek di aplikasi perbankan itu memang ada notifikasi transaksi berturut-turut hingga 8 kali dengan nominal rata-rata Rp 9 juta dengan total sekitar Rp 71 juta. Saya kemudian meminta bank untuk memblokir rekening saya," kata Putra.

Call center bank juga menyarankan Putra agar me-reset handphone karena diduga sudah dibobol. "Kemungkinan HP saya ada yang hack. Karena sehari sebelumnya, Jumat (13/11/2023) sekitar jam 12 malam, layar handphone tiba-tiba menyala sendiri dan mati sendiri, tapi saya tetap tidur tanpa ada rasa curiga," jelas Putra.

Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke bank dan kepolisian agar hilangnya uang di rekeningnya diusut tuntas. Putra berharap pihak bank menghapus pinjaman karena uangnya hilang.

Sementara, Kanit IV Satreskrim Polres Jembrana Iptu I Gusti Agung Kade Semara Putra membenarkan adanya laporan kehilangan uang milik salah satu nasabah perbankan di Jembrana. Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Kami masih melakukan penyelidikan. Untuk kasus ini kami belum bisa memastikan apakah ini modus phising atau penipuan dengan cara mengirimkan link atau tautan palsu karena HP milik korban telah di-reset, sehingga kami terkendala dalam mengumpulkan bukti-bukti," ujar Agung.




(nor/hsa)

Hide Ads