Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Kav Fadjar Wahyudi Broto membenarkan dua anggota TNI, Praka JG dan Pratu VS, mengacungkan pistol saat menyerang kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Denpasar pada Minggu (26/11/2023). Dua tentara tersebut sudah ditangkap oleh Kodam Udayana pada Senin (27/11/2023).
"Kalau yang menodong pistol itu informasinya airsoft gun," kata Fadjar kepada detikBali, Selasa (28/11/2023).
Fadjar belum mengetahui dari mana JG dan VS mendapatkan airsoft gun tersebut. Dua serdadu itu masih diperiksa oleh Pomdam IX/Udayana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Fadjar melanjutkan, Pomdam Udayana masih menyelidiki apakah JG dan VS berkelahi dengan anggota Satpol PP Denpasar saat menyerang kantor mereka. "Masih diperiksa di Pomdam, apakah terjadi kontak fisik, kami belum sampai ke situ," paparnya.
Kantor Satpol PP Denpasar diserang oleh 25 orang pada Minggu. Penyerangan dilakukan setelah beberapa jam sebelumnya, anggota Satpol PP Denpasar merazia lokalisasi di Jalan Danau Tempe, Denpasar, Bali.
Anggota Satpol PP kemudian membawa 33 pekerja seks komersial (PSK) yang tak memiliki identitas ke kantor. Namun, mereka kabur, saat kantor Satpol PP Denpasar diserang.
Polresta Denpasar kemudian menangkap empat pelaku lain yang diduga ikut menyerang kantor Satpol PP Denpasar pada Minggu lalu. Sehari kemudian, dua tentara, Praka JG dan Pratu VS, yang diduga terlibat dalam penyerangan itu juga ditangkap oleh Kodam Udayana.
Baca juga: Redup Prostitusi di Pesiapan |
(gsp/dpw)