Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar segera menggelar rapat setelah kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Denpasar diserang 25 orang tak dikenal (OTK). Sebab, penyerangan itu dilakukan setelah anggota Satpol PP selesai merazia lokalisasi di Jalan Danau Tempe, Denpasar, Bali.
"Hari ini kami akan melakukan rapat dengan desa adat, kepala desa, camat, dan pihak terkait karena masyarakat merasa terganggu dengan kondisi ini," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, di SMK PGRI 3 Denpasar, Senin (27/11/2023).
Jaya Negara menjelaskan Satpol PP Kota Denpasar mendapatkan pengaduan dari masyarakat setempat ihwal meresahkannya lokalisasi di Danau Tempe. Anggota Satpol PP kemudian menindaklanjuti laporan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satpol PP turun melaksanakan tugasnya dan ternyata memang ada (prostitusi)," tutur Jaya Negara.
Satpol PP Denpasar, Jaya Negara melanjutkan, sudah melaporkan penyerangan tersebut ke Polsek Denpasar Selatan. Politikus PDI Perjuangan tersebut mendapatkan informasi polisi telah menahan empat pelaku penyerangan kantor Satpol PP Denpasar.
Kantor Satpol PP Denpasar diserang oleh 25 OTK pada pukul 04.30 Wita, Minggu (26/11/2023). Penyerangan dilakukan seusai Satpol PP merazia lokalisasi di Jalan Danau Tempe pada malam Minggu. Sebanyak, 33 pekerja seks komersial (PSK) yang tidak mengantongi identitas diciduk dari tempat prostitusi tersebut.
Akibat penyerangan tersebut sebanyak enam anggota Satpol PP Kota Denpasar mengalami luka ringan dan luka berat. Mereka dirawat di RS Wangaya.
(gsp/nor)