Akun Instagram BEM Unud Diretas Setelah Sindir Politik Sayang Anak Ala Jokowi

Akun Instagram BEM Unud Diretas Setelah Sindir Politik Sayang Anak Ala Jokowi

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 17 Okt 2023 14:22 WIB
Akun Instagram BEM Unud diretas setelah menyindir politik sayang anak ala Jokowi.
Akun Instagram BEM Unud diretas setelah menyindir politik sayang anak ala Jokowi. (Foto: Istimewa)
Denpasar - Akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) diretas. Akun @bem_udayana diretas seusai mengunggah posting-an yang menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batasan umur capres-cawapres.

Ketua BEM Unud I Putu Bagus Padmanegara mengungkapkan sebelumnya BEM Udayana memposting konten 'Politik Sayang Anak Ala Jokowi' lewat akun Instagram @bem_udayana, Senin (16/10/2023). Postingan itu lantas menuai komentar beragam, pro dan kontra.

Postingan tersebut bergambar Jokowi yang sedang menggendong anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dan tampak pula foto Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi. Lalu di bawahnya, terdapat gambar gedung Mahkamah Konstitusi yang diganti dengan Mahkamah Keluarga.

"Kami bersuara melalui sosial media dikarenakan letak geografis kami yang jauh dari ibu kota, sehingga belum bisa membersamai secara langsung kawan-kawan BEM SI di gedung MK," kata Padma kepada detikBali, Selasa (17/10/2023).

Pihaknya kecewa dengan diterimanya sebagian permohonan yang diajukan terkait batas usia capres-cawapres. Lantas, pada dini hari tadi, akun Instagram itu diduga dibajak.

"Dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 Wita tiba-tiba akun Instagram kami logout dari seluruh perangkat yang terhubung dan tiba-tiba masuk notifikasi ganti password ke surel kami," ungkapnya.

Hingga saat ini, Padma masih mengupayakan untuk mengakses kembali akun instagram BEM Udayana. Ia mengecam keras segala bentuk pembungkaman dari siapapun. BEM Udayana, lanjutnya, tegak lurus mengawal segala kebijakan dari pemerintah, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif.

"Kami benar-benar marah dengan upaya pembungkaman yang kami rasa sudah di luar batas wajar, beberapa waktu lalu kawan kami, BEM UI, juga sempat diretas Twitternya, dan bahkan hingga kini masih belum bisa diakses," terang Padma.


(dpw/hsa)

Hide Ads