Potensi Konflik Pemilu di Bali Kategori Sedang, Kapolda: Kami Tetap Waspada

Potensi Konflik Pemilu di Bali Kategori Sedang, Kapolda: Kami Tetap Waspada

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 17 Okt 2023 11:42 WIB
Kapolda Bali Irjen Ida Bagus Kade Putra Narendra memberikan keterangan kepada wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Agung 2023-2024 di Lapangan Mako Brimob, Selasa (17/10/2023).
Kapolda Bali Irjen Ida Bagus Kade Putra Narendra memberikan keterangan kepada wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Agung 2023-2024 di Lapangan Mako Brimob, Selasa (17/10/2023). (Foto: Dok. Polda Bali)
Denpasar -

Potensi konflik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Bali berada dalam kategori sedang. Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Bali Irjen Ida Bagus Kade Putra Narendra.

"Titik kerawanan ada beberapa zona, khususnya di Bali memang tidak terlalu mendapat titik yang merah atau sangat rawan. Hanya dalam evaluasi tingkat nasional, Bali ada di tingkat kerawanan sedang," kata Putra Narendra kepada wartawan di Lapangan Mako Brimob, Selasa (17/10/2023).

Putra Narendra mengaku tidak meremehkan situasi yang ada meski Bali tidak berada dalam kategori rawan atau sangat rawan jelang Pemilu 2024. Pria asal Kabupaten Tabanan itu mengaku tetap waspada dengan potensi gejolak yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak underestimate, kami tetap harus waspada mengantisipasi gejolak maupun konflik-konflik yang terjadi saat pelaksanaan pemilu," jelas jenderal polisi bintang dua itu.

Putra Narendra pun mengimbau kepada masyarakat dan partai politik untuk bersama-sama melaksanakan pemilu sebagai pesta demokrasi. Ia minta agar tidak ada insiden gontok-gontokan akibat pemilu.

ADVERTISEMENT

"Mari bersama-sama pesta yang benar, damai dan berbahagia. Jangan malah saling gontok-gontokan atau berkelahi. Tentunya harus siap kalah. Jangan hanya siap menang saja, tapi kalah tidak mau, itulah yang nantinya akan berpengaruh pada situasi kamtibmas," ungkapnya.

"Untuk itu mari bersama menyikapi situasi yang ada, menjelang atau saat pelaksanaan pemilu. Harus siap menjaga Kamtibmas bersama. Netralitas Polri tentu harga mati. Polri sebagai aparat di tengah-tengah, tidak memihak ke kiri atau ke kanan, tetap pada posisinya," tambah dia.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads