Satriana Putra, pemilik akun TikTok Satria JAY yang menyebarkan hoaks tawuran di Sesetan, Kota Denpasar, Bali meminta maaf setelah ditangkap polisi. Dia mengaku bersalah karena telah menyebar hoaks.
"Saya minta maaf kepada semua rakyat Bali dan seluruh Indonesia. Saya tahu saya bersalah. Saya tidak akan mengulangi lagi kejadian seperti itu lagi," kata Satriana saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Denpasar Selatan, Senin (28/8/2023).
Pria yang berprofesi sebagai tukang servis ponsel itu mengakui bahwa dia penyebar kabar palsu itu. Ia menyebarkan video itu tanpa melakukan cek silang mengenai kejadian yang sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal menurut polisi, kejadian sebenarnya yang direkam oleh Satriana yakni adanya orang yang membawa senjata tajam di jalanan. Tidak ada tawuran atau perkelahian massal dalam peristiwa tersebut seperti yang dinarasikan oleh Satriana di konten TikToknya.
Pria kelahiran Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) itu mengaku sengaja merekam peristiwa tersebut. Pasalnya ia mengaku takut ada tawuran sehingga berinisiatif memberitahukan kepada masyarakat lewat akun TikToknya.
"Awalnya saya agak takut, karena ada orang bawa sajam. Kalau di Jawa kebanyakan kayak gitu (biasanya mau tawuran)," ungkap Satriana.
Satriana dalam postingannya juga mengaitkan bahwa konten hoaks tawuran di Kelurahan Sesetan terjadi setelah adanya hal serupa di Jalan Taman Pancing, Kota Denpasar. Padahal, informasi mengenai pembegalan di Jalan Taman Pancing juga hoaks.
Dia mengaku tidak mengetahui bahwa informasi pembegalan di Jalan Taman Pancing adalah hoaks. Ia mengetahui informasi adanya pembegalan itu karena berseliweran di beranda atau for your page (FYP) Tiktoknya.
"Enggak tahu (kalau yang pembegalan di Jalan Taman Pancing hoaks). (Informasi itu) sudah masuk di beranda tiktok. Ya soalnya saya cuma tahu di beranda saja di Tiktok," jelasnya.
Fakta sebenarnya di balik video hoaks tawuran, baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Penjelasan Polisi
Kapolsek Denpasar Selatan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari mengatakan bahwa kejadian sebenarnya dalam video itu adalah terdapat seorang laki-laki yang berjalan kaki sambil membawa senjata tajam. Dia membawa senjata tajam dengan bertelanjang dada.
"Ada seorang laki-laki yang bertelanjang dada berjalan kaki sambil membawa sajam, dan saat itu tidak ada kejadian tawuran atau perkalian massal yang mengakibatkan ada orang sampai terluka," kata Kalpika saat konferensi pers di kantornya, Senin (28/8/2023).
Kalpika menjelaskan bahwa Satriana awalnya sedang memperbaiki ponsel di konter HP dekat lokasi adanya orang membawa sajam pada Kamis (24/8/2023). Setelah selesai memperbaiki ponsel, Satriana lalu keluar dari konter sekitar pukul 01.30 Wita.
Saat keluar dari konter, Satriana melihat ada keramaian di seberang jalan, tepatnya di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan. Ia lalu melihat ada orang yang membawa sajam tersebut.
Satriana kemudian mengira bahwa kejadian itu merupakan tawuran atau perkelahian massal yang melibatkan banyak orang. Ia pun langsung merekam peristiwa itu dengan ponsel dan diposkan di akun Tiktok Satria JAY miliknya dengan username @alucardotiktokk.
Pria itu juga tidak bertanya kepada orang-orang di sekitar lokasi mengenai kejadian sebenarnya. Satriana kemudian mengunggahnya di TikTok dengan narasi adanya tawuran.
Tak hanya itu, Satriana juta langsung mengaitkan peristiwa itu dengan tawuran yang sempat viral di Jalan Taman Pancing, Kota Denpasar. Padahal, informasi mengenai adanya begal di Jalan Taman Pancing juga hoaks.
Pada narasi video yang disebarkan, Satriana menulis 'Hati-hati menuju Sesetan Denpasar tawuran lagi' dan 'habis di Taman Pancing sekarang di Sesetan'. Kemudian hastag #Sesetan #Denpasar.
Menurut Kalpika, postingan hoaks tawuran yang disebarkan oleh akun TikTok Satria JAY telah dibagikan sebanyak lebih dari 5.800 kali.
Simak Video "Video: Mengenal Kapten Japa, Sosok Heroik di Serangan Umum Kota Denpasar"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/iws)