Tampang Pemilik Akun Tiktok Penyebar Hoaks Tawuran di Denpasar

Denpasar

Tampang Pemilik Akun Tiktok Penyebar Hoaks Tawuran di Denpasar

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Senin, 28 Agu 2023 17:33 WIB
Satriana Putra, pemilik akun TikTok yang menyebar hoaks tawuran di Denpasar, Bali.
Satriana Putra, pemilik akun TikTok yang menyebar hoaks tawuran di Denpasar, Bali. (Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Pemilik akun media sosial (medsos) Tiktok Satria JAY, penyebar informasi bohong alias hoaks tawuran di Sesetan, Kota Denpasar, Bali, diumumkan ke publik. Pemilik akun Tiktok itu bernama Satriana Putra. Begini tampangnya.

"Identitas tersangka yaitu nama Satriana Putra, tempat tanggal lahir Bondowoso, umur 28 tahun," kata Kapolsek Denpasar Selatan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari saat konferensi pers di kantornya, Senin (28/8/2023).

Satriana Putra saat konferensi pers terlihat digiring oleh petugas Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Denpasar Selatan. Ia keluar dengan memakai baju berwarna hitam dan celana pendek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangan pria berwajah tirus itu diikat polisi dengan borgol plastik. Pria yang berprofesi sebagai tukang servis handphone (HP) itu sesekali menundukkan wajahnya.

Kalpika mengatakan bahwa Satriana kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat dengan Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Dia terancam hukuman pidana 3 tahun penjara karena menyebarkan hoaks yang meresahkan warga.

ADVERTISEMENT

Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan kini menyita ponsel Satriana yang dipakai untuk merekam. Akun Tiktok Satria JAY milik Satriana turut disita.

Kalpika mengimbau masyarakat untuk berpikir dalam sebelum membagikan informasi di medsos. Sebab, tidak semua informasi sesuai dengan apa yang dilihat.

Menurutnya, perlu diselidiki terlebih dahulu peristiwa yang dilihat apakah sesuai dengan kenyataannya atau tidak. Begitu pula tidak bisa langsung mengaitkan kejadian satu dengan yang lainnya karena semuanya belum tentu benar.

"Kita harus cek dulu. Think twice before share everything. Think twice before melihat ataupun memviralkan sesuatu," imbau Kalpika.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads