Wahana water sport flying fish yang menewaskan seorang turis Jepang di Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, ditutup sementara. Polda Bali langsung memasang police line atau garis polisi di lokasi, tak lama setelah kejadian, Jumat (18/8/2023).
"Enggak (beroperasi). Sudah kami police line," ujar Kasubdit Gakkum Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali AKBP James I.S Rajagukguk kepada detikBali, Minggu (20/8/2023).
James mengatakan kasus tersebut kini tengah ditangani Ditpolairud Polda Bali. Korban yang bernama Kikuchi Satoshi (60) tewas setelah jatuh tengkurap saat bermain flying fish di Pantai Tanjung Benoa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi sudah memeriksa operator wahana water sport tersebut. Selain itu, ada sejumlah saksi lain yang diperiksa. Total, ada enam orang saksi.
"Saksi yang diperiksa ada enam (orang). Istri korban, habis itu yang bawa speedboat-nya, habis itu operatornya, pemilik (PT Bali Coral Dive and Marine Sport), sama ada saksi yang melihat," ungkap James.
Ditpolairud Polda Bali tengah mendalami keterangan dari keenam saksi tersebut. "Kami baru ngambil keterangan (dari saksi). Nanti kan masih mau kami dalami lagi," terang James.
Dia juga mengungkapkan jenazah Satoshi akan dibawa pulang ke Negeri Sakura. Namun, waktunya belum bisa dipastikan.
"Nah, keputusan keluarga (Satoshi) memang dibawa ke Jepang, dibawa kembali. Cuma kalau untuk waktunya kami lagi koordinasi juga dengan Konsulat Jepang," tutur James.
Disinggung apakah ada dugaan pidana kelalaian pemandu wahana, James menyebut belum bisa menyimpulkan. Sebab, penyelidikan baru tahap awal.
"Kalau itu (dugaan pidana kelalaian) dari jawaban saya, kan belum kami kelarkan. Belum ada kami kelarkan. Kami bilang tahap awal dulu. Kami kan ngambil dulu keterangan-keterangan awal semuanya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden maut itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.00 Wita. Lokasinya berada di depan pantai Hotel Grand Mirrage, Tanjung Benoa. Satoshi datang bersama istri dan ketiga anaknya. Mereka bermain wahana flying fish di water sport Bali Coral Tanjung Benoa.
Saat kejadian, Satoshi bermain wahana bersama putranya, Kikuchi Haruki (15). Namun, bapak dan anak tersebut tiba-tiba terlepas dari wahana dan jatuh ke laut dalam posisi tengkurap. Satoshi tidak sadarkan diri.
Setelah mendapat pertolongan pertama, Satoshi dilarikan ke RS Surya Husada Nusa Dua. Sayang, tiba di sana nyawanya tidak tertolong. Jenazahnya lantas dititipkan di Instalasi Forensik RSUP Prof IGNG Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
(hsa/gsp)