Suami di Sumut Sobek Kemaluan Istri gegara Menolak Ajakan Bercinta

Kabar Daerah

Suami di Sumut Sobek Kemaluan Istri gegara Menolak Ajakan Bercinta

Tim detikSumut - detikBali
Kamis, 25 Mei 2023 10:11 WIB
Close up picture of young female with bladder control problems on isolated background
Pria Sumut menyobek kemaluan sang istri, NP, karena menolak ajakan bercinta. Kemaluan sang istri sobek hingga 10 sentimeter. (iStock).
Denpasar -

Muksin Nasution (36), pria asal Sumatera Utara, menyobek kemaluan sang istri, NP, karena menolak ajakan bercinta. Aksi sadis terjadi di rumah pasutri tersebut di Desa Parsombaan, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, pada 26 April lalu.

"Pelaku minta bersetubuh, kemudian ditolak sama istrinya. Penolakan korban karena tersangka suka menganiaya korban saat melakukan hubungan badan, sehingga korban trauma," ungkap Kapolsek Barumun AKP Miptahuddin, dikutip dari detikSumut, Selasa (23/5/2023).

Setelah penolakan itu, keduanya cekcok hingga Muksin merobek kemaluan istrinya dengan tangannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, alat vital NP sobek hingga 10 sentimeter (cm). "Dirobek pakai tangannya," tutur dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kejadian itu, NP mengalami pendarahan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara, pelaku pergi melarikan diri.

"Korban tidak berhenti mengeluarkan darah, maka dilakukan tindakan oleh dokter, sedangkan tersangka melarikan diri," kata Miptahuddin.

ADVERTISEMENT

Dilansir detikHealth, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ivan S Rini menjelaskan luka sobek pada vagina bisa membahayakan. Sebab, trauma jaringan pada vagina bisa terjadi seperti trauma ke jaringan lainnya.

"Benda asing, tajam, dan tumpul dapat menyebabkan trauma lainnya. Kalau lukanya terjadi pada pembuluh darah bisa terjadi pendarahan. Bila robek ke rongga abdomen bisa terjadi perforasi (lubang)," imbuh Ivan, Kamis (25/5/2023).

Menurut Ivan, perforasi merupakan insiden langka. Tetapi bila hal itu terjadi, maka traumanya bisa sangat masif. Jika luka ringan, biasanya dapat menutup sendirinya.

"Namun, pada kondisi di mana luka yang terjadi cukup dalam, maka akan memerlukan tindakan dijahit dan repair yang harus dilakukan oleh ahlinya," terang Ivan.




(BIR/gsp)

Hide Ads