Dokter Gigi Punya Pembantu di Lokasi Praktik Aborsi, Masih Berstatus Saksi

Denpasar

Dokter Gigi Punya Pembantu di Lokasi Praktik Aborsi, Masih Berstatus Saksi

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 16 Mei 2023 20:43 WIB
Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko memberikan keterangan mengenai kasus aborsi saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (16/5/2023). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Foto: Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko memberikan keterangan mengenai kasus aborsi saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (16/5/2023). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Dokter gigi I Ketut Arik Wiantara (53) pelaku praktik aborsi mempunyai seorang pembantu berinisial A di tempat kerjanya. Pembantu itu telah diperiksa oleh Sub Direktorat Subdit V Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali dan masih berstatus saksi.

Kasubdit V Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko mengatakan A mengaku hanya bertugas untuk bersih-bersih di lokasi praktik aborsi. Ia mengetahui Arik bukan sebagai dokter gigi, tetapi dokter umum.

"Jadi untuk pembantunya tersebut, dari hasil pemeriksaan bahwa dia itu kan sudah bekerja di situ. Jadi tahunya Arik itu adalah dokter biasa," kata Nanang saat ditemui di kantornya, Selasa (16/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

A mengaku tidak mengetahui ada kegiatan aborsi di lokasi praktik Arik. Pasalnya, ia disuruh membersihkan ruang kerja Arik ketika sang dokter telah selesai melakukan praktik.

"Hal-hal untuk melakukan kegiatan aborsi tersebut pembantunya tidak tahu. Cuma kan dia di luar, kalau di dalam sudah dokter Arik yang menangani. Tinggal nanti kalau sudah selesai disuruh membersihkan saja, membersihkan ruangannya," ungkap Nanang.

Nanang mengungkapkan bahwa kepolisian masih mendalami keberadaan A. Termasuk berapa lama ia sudah bekerja di sana.

Nanang menyebut sudah melakukan pemeriksaan terhadap Arik mengenai keberadaan pembantunya tersebut. Arik menyebutkan bahwa A memang tidak mengetahui praktik aborsi yang dilakukannya.

Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab Arik selalu membuang jaringan embrio atau gumpalan-gumpalan sisa praktik aborsi ke dalam closet sehingga pembantunya tak menemukan sisa-sisa hasil praktik yang dilakukan.

"Jadi pembantunya ya tidak tahu-menahu dalam hal (praktik aborsi) itu," tegas Nanang.

Nanang juga menegaskan bahwa tempat itu memang selalu dibersihkan oleh A ketika selesai dipakai praktik. Arik pun tidak tinggal di sana dan selalu pulang ke rumah ketika selesai menjalankan praktik.

"Ya (tugas pembantunya) bersih-bersih. Setelah itu tempat itu kan ditinggal, kan enggak ditempati. Tinggalnya nggak di sini, setelah (praktik) itu kan pulang," ungkap Nanang.

A pun tidak tinggal di lokasi praktik milik Arik. Ia juga pulang ke rumahnya setelah bersih-bersih, lalu datang lagi ketika dipanggil..

"Nanti disuruh datang untuk membersihkan lagi. Jadi tidak ada hal yang mencurigakan. Makanya dia (A) tidak tahu sama sekali," tutur Nanang.




(efr/BIR)

Hide Ads