Dua Kadis Pilih Irit Bicara Pasca Kantor Disegel

Badung

Dua Kadis Pilih Irit Bicara Pasca Kantor Disegel

Agus Eka - detikBali
Senin, 10 Apr 2023 20:37 WIB
Kantor Dinas PMPTSP sekaligus Mal Pelayanan Publik (MPP) Badung.
Kantor Dinas PMPTSP sekaligus Mal Pelayanan Publik (MPP) Badung. Foto: Agus Eka/detikBali
Badung - Aktivitas di tiga kantor dinas Pemkab Badung masih normal setelah disegel Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (5/4/2023). Salah satu kantor yang ramai dikunjungi adalah Mal Pelayanan Publik (MPP) yang jadi satu dengan Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Badung.

Kantor Dinas PMPTSP Badung digeledah Bareskrim Mabes Polri terkait upaya polisi mencari data keberadaan tower telekomunikasi di Kabupaten Badung. Selain itu, Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung juga didatangi polisi.

Kepala Dinas (Kadis) PMPTSP I Made Agus Aryawan memilih irit bicara dengan awak media. Setiap kali didatangi, Aryawan menolak bertemu. Bahkan, melalui sekretaris pribadinya, Aryawan tidak bisa menyampaikan apapun lantaran pernyataan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta tempo lalu sudah mewakili.

"Terkait itu, mohon maaf tidak bisa bertemu. Pernyataan sudah diwakili Pak Bupati. Jadi dari kami tidak ada lagi yang bisa disampaikan," pesan Aryawan melalui salah seorang staf bagian informasi di MPP kepada detikBali, Senin (10/4/2023).

Hal yang sama juga terjadi di Kantor Dinas PUPR Badung. Kadis Ida Bagus Surya Suamba tidak ada di ruang kerja karena menghadiri pembongkaran tower tanpa izin di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Saat ikut penertiban itu, Surya Suamba juga tak menyampaikan apapun.

Hanya Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra yang sempat menjelaskan perihal penggeledahan oleh Bareskrim Polri di beberapa ruangan kantornya. Mengenai dokumen yang disita, Jaya menyebut ada beberapa berkas yang berkaitan dengan program smart city di Badung.

Ada juga dokumen berkaitan kerja sama periode 2016-2021 dan 2017-2022. Setelah penggeledahan, tiga ruangan yang sebelumnya disegel pun dibuka. Ruangan itu, di antaranya ruang kadis dan dua ruangan bidang Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP). "Ya, berkas itu diambil dari bagian PKP dan berkas pendukung lain," ungkapnya.

Jaya menyebut tidak ada pertanyaan apapun dari petugas selama penggeledahan berlangsung. Polisi berkoordinasi dengan bawahan kadis untuk memeriksa kelengkapan berkas yang akan dibawa. "Kalau tebalnya, banyaknya sekitar dua ransel itu ada," tutur Jaya.


(irb/efr)

Hide Ads