Diduga Kena Skimming, Uang Puluhan Juta Pegawai Rumah Sakit Raib

Badung

Diduga Kena Skimming, Uang Puluhan Juta Pegawai Rumah Sakit Raib

Agus Eka - detikBali
Selasa, 04 Apr 2023 08:31 WIB
Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, Bali.
Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, Bali. Foto: Agus Eka Purna Negara/detikBali
Badung -

Belasan pegawai Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, Bali, kehilangan uang hingga puluhan juta di rekeningnya. Mereka diduga menjadi korban kejahatan skimming. Peristiwa tersebut telah disampaikan para pegawai ke manajemen rumah sakit sejak Sabtu (1/4/2023).

Meski demikian, belum ada korban yang melapor ke polisi. Manajemen rumah sakit telah menangani kasus itu dengan berkomunikasi dengan bank. Syukurnya, uang nasabah yang raib bisa diproses untuk dikembalikan dalam waktu dekat.

Direktur RSD Mangusada I Wayan Darta mengakui para staf di manajemen dan pelayanan rumah sakit diduga kena skimming. Ada 11 orang yang sudah mengadu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah itu diketahui awalnya saat beberapa pegawai mengecek tabungan di rekening. Mereka kaget mendapati uangnya berkurang, padahal tidak melakukan penarikan sebelumnya.

Kecurigaan adanya skimming mulai muncul setelah sejumlah staf mengadukan masalah yang sama. Tidak satu atau dua orang. "Kami kemudian minta staf untuk membuat notifikasi SMS banking atau aplikasi lainnya supaya cepat tahu jika ada penarikan uang di rekening," tutur Wayan Darta, Selasa (4/4/2023).

ADVERTISEMENT

"Kami juga minta para staf yang memakai aplikasi mobile banking mengubah nomor PIN secara berkala. Semua sudah diubah untuk mengantisipasi kejadian yang sama," tegas Darta.

Besaran uang para staf rumah sakit yang hilang paling banyak Rp 20 juta. "Iya segitu, antara Rp 10 juta sampai Rp 20 juta. Kami sudah komunikasi ke bank agar diproses sebagai mana mestinya," ujarnya.

Wayan Darta mengatakan belum melaporkan masalah ini ke polisi. Yang jelas, manajemen RS sudah berkomunikasi dengan manajemen bank dan uang para nasabah dijanjikan bakal dikembalikan.

"Sudah kami arahkan untuk melengkapi administrasi yang diperlukan bank. Ini jadi pelajaran agar semua hati-hati saat transaksi," pungkas Darta.




(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads