Warga negara asing (WNA) Suriah bernama Muhammad Zghaib Bin Nizar ternyata membayar Rp 15 juta ke agen demi mendapatkan berbagai dokumen di Bali. Dengan merogoh kocek Rp 15 juta, ia mendapatkan tiga dokumen sekaligus.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan WN Suriah itu telah mendapatkan dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) lewat agen bernama Wayan.
"Wayan yang mengarahkan untuk memproses KTP dengan harga sebesar Rp 15 juta untuk mendapatkan KTP, KK, NPWP. Untuk KK dan KTP ditawarkan Rp 8 juta," kata Satake Bayu dalam keterangannya kepada detikBali, Sabtu (11/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Satake Bayu, WN Suriah itu awalnya mencari informasi tentang pembuatan kartu identitas di internet. Lewat berselancar di dunia maya tersebut, Zghaib kemudian menemukan agen bernama Wayan.
"Tujuan memiliki KTP untuk mudah membuka rekening bank dan mudah transaksi dibandingkan memiliki rekening internasional," ujar mantan Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar) itu.
Wayan kemudian membuatkan Zghaib KTP dengan nama Agung Nizar Santoso di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Denpasar. Proses penerbitan dokumen memakan waktu selama satu minggu dibantu oleh Wayan.
Satake Bayu juga mengungkap bahwa Zghaib datang pertama kali ke Bali pada 2015 dengan visa tinggal kunjungan. Pada saat itu, ia tinggal di Pulau Dewata selama 14 hari.
Zghaib hingga kini sudah lima kali datang ke Indonesia. Ia datang terakhir pada 29 Desember 2022 dengan visa kunjungan sosial budaya yang berlaku sampai 26 Februari 2023.
Menurut Satake Bayu, bule Suriah itu datang ke Bali untuk belajar arsitektur dan mencari peluang berinvestasi di Indonesia. Ia berencana menanam modal di Pulau Lombok, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, dan Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
"Terlapor sudah menemukan tanah di daerah tersebut tetapi belum membelinya, berencana untuk membuka bisnis restoran makanan barat di Legian dan kos-kosan di Jimbaran," ungkap Satake Bayu.
(irb/bir)