Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Selatan segera melimpahkan kasus Raden Aryo Puspo Buwono (26) ke kejaksaan. Aryo adalah pelaku pembunuhan terhadap pekerja seks komersial (PSK) berbasis aplikasi MiChat bernama Aluna Sagita (26).
"Kemungkinan dalam minggu ini sudah dilaksanakan pelimpahan ke kejaksaan," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (9/2/2023) di Denpasar.
Sebelumnya, penyidik Polsek Denpasar Selatan telah meminta perpanjangan penahanan tersangka kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Denpasar. Perpanjangan penahanan terhitung mulai 23 Januari 2023 sampai dengan 3 Maret 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Aryo menghabisi nyawa Aluna Sagita di kamar kos Griya Sambora, Jalan Tukad Batanghari I Nomor 1 Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Jenazah Aluna Sagita ditemukan telanjang dan lehernya terjerat kabel listrik saat malam tahun baru, Sabtu (31/12/2022).
Aryo ditangkap di tempat tinggalnya di sebuah kos-kosan Jalan Serma Gede, Kota Denpasar pada Senin (2/1/2023) malam. Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Polsek Denpasar Selatan, Polresta Denpasar dan Polda Bali.
Aryo juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Ia dikenakan Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.
Hasil Autopsi Aluna Sagita
Polresta Denpasar juga mengungkap hasil autopsi penyebab kematian Aluna Sagita. Menurut Sukadi, penyebab kematian korban akhirnya diketahui berdasarkan pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam atau autopsi.
"Di mana pada tubuh korban yang bernama asli Fitria ini ditemukan luka-luka lecet tekan dan resapan darah serta patah tulang lidah akibat kekerasan tumpul," terang Sukadi.
Berdasarkan pemeriksaan, perempuan asal Kota Batam itu mendapatkan jeratan lebih dari sekali. Hal itu berdasarkan adanya temuan kulit normal di antara luka jeratan.
Adapun waktu kematian korban diperkirakan kurang dari delapan jam sebelum 31 Desember 2022 pukul 22.34 Wita. Hasil pemeriksaan menemukan lambung yang kosong yang menandakan bahwa kematian korban sebelum waktu kebiasaan makan malam. Kematian Aluna diperkirakan antara pukul 17.00 Wita sampai 19.00 Wita.
"Disamping itu, pada otopsi ditemukan mati lemas berupa bintik perdarahan pada paru-paru, jantung dan selaput lendir serta pendarahan di bawah tulang karang," jelas Sukadi.
(iws/gsp)