Aluna Sagita (26), wanita yang dibunuh saat malam tahun baru di kos Griya Sambora, Denpasar, Bali, ternyata seorang janda dan mempunyai bayi berusia tiga bulan. Perempuan asal Batam itu diketahui tinggal di Bali sejak Juni 2022.
"Korban memang baru selesai melahirkan di bulan Oktober kemarin dan kemudian tinggal di sini bersama dengan bayinya," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas saat konferensi pers di kantornya, Jumat (6/1/2023).
"Kemudian yang bersangkutan atau bayi dari korban diasuh oleh temannya, yaitu satu tempat kos," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aluna Sagita ditemukan bernyawa pada malam tahun baru, Sabtu (31/12/2022). Pelaku pembunuhan R Aryo Puspo Buwono (26), menghabisi nyawa Aluna dengan mencekik leher menggunakan kabel sepanjang sepuluh meter.
"Tersangka sendiri. Modus operandi yang kami dapat (berdasarkan) hasil pemeriksaan saksi, tersangka maupun alat bukti yang berkaitan, yang bersangkutan atau pelaku ini sengaja melakukan tindak pidana curas (pencurian dengan kekerasan) dan pembunuhan," kata Bambang.
Aryo ditangkap dua hari setelah Aluna Sagita ditemukan tewas dalam keadaan telanjang dan leher terikat kabel rol di kamar kosnya. Pria asal Blitar itu dibekuk polisi di sebuah kos di Jalan Serma Gede, Denpasar, Senin (2/1/2023).
Sebelumnya, kepolisian menyebut korban dan pelaku saling kenal melalui aplikasi MiChat. Polisi pun menduga ada praktik prostitusi dalam kasus pembunuhan tersebut.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa empat saksi terkait dugaan adanya praktik prostitusi dalam kasus tewasnya Aluna Sagita. Empat saksi yang diperiksa berinisial TJ, DRS alias Kiky, FH alias BDL dan HR. Dari empat saksi yang diperiksa, tiga di antaranya yakni TJ, DRS dan FH berperan sebagai operator aplikasi Michat. Sementara AR sendiri hanya bertugas untuk mengamankan lokasi.
(iws/gsp)