.webp)
Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BPD Bali Cabang Pembantu (Capem) Bebandem di Banjar Dinas Desa Tengah, Desa dan Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali dibobol maling. Uang senilai Rp 138 juta di dalam mesin ATM itu dikuras habis.
Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Gede Wirya mengatakan pembobolan mesin ATM tersebut terjadi pada Jumat (4/11/2022) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Kejadian itu baru diketahui sekitar pukul 14.30 Wita saat seorang warga hendak menarik uang, namun tidak bisa.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan dan juga pengumpulan barang bukti serta memeriksa saksi-saksi, semoga pelakunya secepatnya bisa kita temukan," kata AKP Wirya, Sabtu (5/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AKP Wirya mengatakan, warga yang tidak bisa menarik uang di mesin ATM itu kemudian menyampaikan kepada salah seorang petugas di Bank BPD Bali Capem Bebandem. Setelah itu, petugas bank menghubungi teknisi mesin ATM untuk melakukan pengecekan. Setelah dicek, terdapat tulisan cassette MT (kosong).
Setelah itu, petugas bank berencana melakukan pengisian uang pada mesin ATM tersebut. Namun, sebelum itu mereka melakukan pencocokan data sisa saldo yang ada di komputer dengan data riil dalam cassette.
Saat dicek, ternyata data sisa saldo di komputer tidak sesuai dengan jumlah riil yang ada di cassette. Adapun sisa saldo berdasarkan data yang tercatat di komputer sekitar Rp 146 juta. Sedangkan, sisa saldo di dalam cassette hanya Rp 8,7 juta dan itupun merupakan uang lusuh yang tidak bisa keluar dan tersimpan dalam kotak tersendiri di dalam mesin ATM.
Mengetahui itu, petugas selanjutnya mengecek kamera pemantau atau CCTV di sekitar mesin ATM tersebut. Diketahui, sekitar pukul 01.00 Wita rekaman layar CCTV tampak ngeblur dan hanya terlihat warna putih. Kuat dugaan, seorang yang masuk ke dalam ATM terlebih dahulu menyemprotkan cairan khusus ke kamera CCTV.
Terpisah, Wakil Kepala Bank BPD Bali Cabang Karangasem I Made Adnyana belum bersedia memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Ia mengaku masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat. Selain itu pihaknya sudah menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
"Maaf kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait kasus ini, nanti biar pusat yang publish karena kami hanya cabang. Tapi yang jelas kami sangat berharap pelakunya secepatnya dapat ditemukan," kata Adnyana saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (5/11/2022).
(iws/dpra)
