Update kasus pria pamer kelamin di Denpasar Bali. Polisi sudah melakukan pengejaran terhadap pelaku pamer kelamin di Denpasar tersebut. Dalam pengejaran tersebut diketahui bahwa pelat motor yang digunakan pelaku ternyata palsu.
Seorang pria yang mempertontonkan alat kelaminnya di atas motor viral di media sosial (medsos). Polisi pun melakukan penyelidikan atas aksi tak senonoh tersebut.
Hingga kini polisi masih belum mendapatkan identitas pria tersebut. Namun telah diketahui kendaraan pria tersebut menggunakan nomor polisi atau pelat palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Perkara pria pamer kelamin) sementara masih lidik, sudah ditemukan nomor polisi kendaraannya palsu," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Made Teja Dwi Permana, dalam pesan singkatnya kepada detikBali, Rabu (25/5).
Pria itu diketahui berada di atas motor saat melakukan aksi pamer kelamin di Denpasar. Motor yang dikendarainya, yakni merek Honda Supra.
"(Yang bersangkutan memakai) motor Supra," jelas Teja.
Sayangnya, Teja enggan membocorkan nomor polisi palsu yang digunakan pria tersebut. Pihaknya kini masih terus melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, Teja mengungkapkan, perekam video pria pamer kelamin di Denpasar tersebut, yakni perempuan berinisial PKAP (21), selaku pemilik laundry di Jalan Gelogor Carik Nomor 51 Denpasar.
Ia merekam aksi tak senonoh pria itu pada Minggu (22/5) sekitar pukul 14.00 Wita. Pihak Polsek Denpasar Selatan hingga kini belum berhasil menemukan pria yang memamerkan alat kelamin tersebut.
Pelaku juga belum berhasil dikenali identitasnya sehingga polisi masih berupaya mencari petunjuk lain, seperti nomor polisi kendaraan lewat closed-circuit television (CCTV).
"Di video itu masih cari petunjuk lain karena tidak terlihat ada nomor polisi atau identitas lainnya. Jadi sementara masih kami lihat apakah di tempat atau titik lain ada CCTV yang bisa melihat jelas identitas dari kendaraan itu sendiri," ungkapnya.
Teja menjelaskan, penyidik sebenarnya sudah berupaya mencari berbagai saksi di sekitaran lokasi peristiwa tersebut. Sayangnya, tidak ada masyarakat yang mengenali pelaku.
"Jadi sementara kita masih cari pengembangan untuk identitas kendaraannya dulu sebagai petunjuk dari siapa pelakunya," terangnya.
(irb/irb)