Setiap daerah di Indoensia memiliki masing-masing tarian khasnya. Misalnya di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang memiliki kesenian Tari Cupak Gerantang.
Tari ini di kembangkan oleh masyarakat Suku Sasak sebagai penduduk asli Lombok. Dahulu, Cupak Gerantang merupakan sebuah cerita dongeng yang sering diperdengarkan kepada anak-anak sebagai media untuk mensosialisasikan nilai moral kehidupan.
Seiring waktu, Cupak Gerantang Lombok dipertunjukan sebagai kesenian tari teater yang menceritakan tentang kisah masyarakat Lombok. Dalam cerita itu menampilkan dua sifat, yaitu sifat buruk dan sifat baik manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul Pertunjukan Cupak Gerantang
Tari Cupak Gerantang berakar dari cerita masyarakat suku sasak. Dalam cerita ini dikisahkan ada dua saudara yang bernama Cupak dan Gerantang. Meski mereka memiliki hubungan darah, sifat dan watak mereka bertolak belakang.
Cupak terkenal akan sifatnya yang jahat, licik dan egois. Ia tak akan segan-segan melakukan cara kotor untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sekalipun itu saudaranya sendiri. Sedangkan Gerantang memiliki sifat yang bertentangan dengan Cupak.
Gerantang adalah anak yang baik, jujur, dan berani. Dalam kehidupan sehari-harinya ia sering menolong orang lain. Ia menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran setiap langkah yang akan dia ambil.
Cupak dan Gerantang tinggal di sebuah desa kecil yang ada di Lombok. Dengan latar belakang sifat yang berbeda, mereka berdua sering berkonflik.
Pada suatu ketika ada peristiwa putri kerajaan diculik oleh raksasa jahat yang membawanya ke sebuah goa yang ada di dalam hutan. Mendengar berita itu, raja langsung mengutus prajuritnya untuk mengejar raksasa dan menyelamatkan putrinya.
Sayangnya usaha itu tidak berhasil, yang membuat sang raja putus asa. Keputusasaan itu membuat raja berfikir untuk mengadakan sebuah sayembara menyelamatkan putri. Bagi siapapun yang bisa menyelamatkan dan membawa putri pulang ke kerajaan dengan selamat akan diberikan hadiah yang besar dan bisa menikahi putri.
Mendengar berita sayembara itu, Cupak dan Gerantang bergegas pergi ke hutan untuk menelusuri dimana goa tempat persembunyian raksasa itu. Selama dalam perjalanan cupak berpikiran untuk mencelakai Gerantang agar hadiah dari sayembara menjadi miliknya.
Sayangnya usaha Cupak untuk mencelakai Gerantang tidak berhasil. Gerantang tetap pada pendirian dan tujuan untuk menyelamatkan putri raja. Ia memiliki tekad tidak ada yang bisa menghentikannya termasuk tipu daya muslihat yang diciptakan Cupak.
Setelah beberapa jam, mereka akhirnya menemukan goa tempat persembunyian raksasa yang menculik putri. Dengan penuh keberanian Gerantang masuk sendirian kedalam goa untuk menyelamatkan putri.
Dalam usaha menyelamatkan putri, ia terlebih dahulu harus mengalahkan raksasa. Gerantang pun mengalami pertarungan yang sengit dan untungnya ia berhasil menang sehingga bisa membawa putri keluar dari dalam goa.
Namun, usaha Gerantang hampir diakui oleh saudaranya Cupak. Bahkan Cupak berniat untuk membunuh Gerantang supaya ia bisa menikahi putri. Sayangnya usaha itu tidak berhasil karena putri yang melihat semua kejadian langsung menceritakan kepada sang raja.
Setelah mendengar pengakuan dari sang putri, raja pun menghukum Cupak dan memberikan penghargaan kepada Gerantang.
Cerita ini dulu sering dijadikan sebuah dongeng untuk didengarkan oleh anak-anak. Namun seiring waktu, masyarakat mengembangkan cerita ini dalam bentuk pertunjukan yang di dalamnya memadukan tari, teater dan musik. Tujuan dari pengembangan ini adalah supaya pesan moral yang terkandung di dalam cerita ini tidak hanya didapatkan oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Tarian ini bebas di pertunjukan kapan saja, tapi biasanya dipertunjukan dalam perayaan, upacara dan lain sebagainya
Pesan Moral Kisah Cupak Gerantang
Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah bagaimana kita sebagai manusia dapat hidup saling berdampingan tanpa ada rasa dengki. Selain itu, Kisah ini juga memberi pesan bahwa keberanian yang diiringi dengan kejujuran akan selalu menang walaupun rintangan yang dialami sangat berat dan perlu diingat karma dan keadilan akan selalu ada pada dia yang sering berlaku curang dan iri pada sesama.
Pertunjukan Cupak Gerantang
Proses pertunjukan tari Cupak Gerantang disajikan dalam sebuah drama tari tradisional khas Lombok. Dalam pementasan ini, penari terdiri dari dua orang laki-laki yang akan memerankan Cupak dan Gerantang.
Mereka menggunakan pakaian adat khas masyarakat suku sasak. Selain itu, mereka juga akan menggunakan topeng berwarna, putih untuk tokoh yang memerankan Gerantang dan yang merah untuk tokoh yang memerankan Cupak.
Tidak hanya menampilkan tarian, dalam pertunjukan ini juga mereka akan berdialog untuk memerankan kisah Cupak Gerantang, layaknya seperti teater. Pertunjukan dimulai dengan alunan alat musik, seperti seruling, gamelan dan alat musik tradisional khas lombok lainnya.
Fungsi Pertunjukan Cupak Gerantang Bagi Masyarakat
β’ Sebagai media hiburan
Pertunjukan Cupak Gerantang sudah lama menjadi tontonan yang disukai oleh masyarakat suku sasak. Dalam pertunjukan juga menyajikan tari, teater, drama dan lantunan alat musik yang menjadikan daya tarik tersendiri untuk masyarakat. Cara pembawaan yang penuh komedi, konflik dan didalamnya terdapat pesan moral juga disukai oleh masyarakat.
β’ Sebagai media pendidikan moral
Kisah itu mengajarkan penonton bahwa dalam diri manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat baik dan buruk. Pesan moral yang disampaikan pun jelas bahwa kebaikan dan kejujuran akan membawa kedalam kejayaan sedangangkan iri hati dan dengki akan membawa ke dalam jurang kegelapan.
β’ Sebagai identitas masyarakat lombok
kesenian ini menjadi bagian dari identitas masyarakat Sasak. Karena dalam pertunjukannya menggunakan bahasa, musik, hingga busana khas adat lombok.
β’ Daya tarik wisatawan
Tidak hanya memiliki manfaat untuk masyarakat lokal, pertunjukan ini juga dapat dipentaskan di depan wisatawan dengan tujuan untuk memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat lombok kepada khalayak yang lebih luas.
(nor/nor)