Masyarakat Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini berdampingan dengan tradisi dan budaya yang diwariskan oleh leluhur mereka. Salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat Sumba adalah tradisi Batu Kubur.
Batu Kubur merupakan media persembahan dalam upacara pemakaman suku Sumba yang biasanya berdiri di depan rumah-rumah warga setempat. Mereka memaknai tradisi ini sebagai simbol penghormatan terakhir kepada leluhur.
Batu Kubur juga menjadi simbol status sosial dan peran almarhum. Ditinjau dari fungsinya, Batu Kubur menurut tradisi Sumba sekaligus sebagai perantara untuk selalu terhubung dengan sang pencipta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, tidak semua jenis batu kubur dapat digunakan untuk ritual pemakaman keluarga yang meninggal. Misalnya batu kubur yang memiliki empat kaki dan memiliki ornamen hanya bisa digunakan oleh keluarga kepala adat, raja, dan para bangsawan.
Simak ulasan mengenai tradisi Batu Kubur di Pulau Sumba, NTT, seperti dirangkum detikBali dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Batu Kubur Sumba
Kubur Batu berkaitan erat dengan kepercayaan adat Marapu yang dipegang kukuh oleh masyarakat Sumba. Penganut Merapu menghormati arwah leluhur sebagai penghubung antara keluarga yang masih hidup dengan sang pencipta.
Batu Kubur merupakan salah satu budaya megalitik yang berkembang di Pulau Sumba sekitar 4.500 tahun silam. Dahulu, Batu Kubur selalu dibuat dalam ukuran yang besar dan megah dengan ornamen-ornamen yang menghiasinya.
Bahkan, Batu Kubur bisa memiliki berat hingga puluhan ton. Para arkeolog menyatakan bahwa Batu Kubur Sumba adalah satu-satunya tradisi pemakaman yang memiliki pola hias yang mewakili tradisi prasejarah yang masih hidup hingga sekarang.
Selain itu, Batu Kubur juga memiliki fungsi sebagai tempat berkumpul keluarga saat melaksanakan upacara adat sekaligus menjadi perekat hubungan sosial antarkeluarga.
Jenis Batu Kubur Sumba dan Fungsinya
Melansir dari laman resmi Kabupaten Sumba Barat, terdapat enam jenis Batu Kubur yang dibangun oleh masyarakat setempat. Setiap jenis Batu Kubur ini memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Watu Pawa'i
Batu Kubur jenis ini memiliki bentuk seperti meja panjang (dolmen) yang ditopang dengan empat atau lebih batu berbentuk bulat sebagai penyangga. Batu Kubur ini biasanya digunakan sebagai pemakaman para raja dan golongan bangsawan.
Tidak hanya menjadi kuburan, Batu Kubur jenis ini juga bisa digunakan sebagai monumen agung. Perbedaan Watu Pawa'i yang berfungsi sebagai kuburan dengan yang berfungsi sebagai monumen terletak pada batu kecil yang ditaruh di bawah Watu Pawa'i.
2. Watu Kuoba
Berbeda dengan Watu Pawa'i, Watu Kuoba merupakan batu utuh yang dipahat membentuk peti dan di lengkapi batu lempeng yang besar dan lebar sebagai penutup. Biasanya, batu jenis ini dilengkapi dengan hiasan. Batu Kubur jenis ini di peruntukan kepada golongan menengah beserta keluarganya.
3. Koro Watu
Batu Kubur jenis ini memiliki keunikan tersendiri. Koro Watu terbentuk dari enam lempeng batu yang disusun hingga menyerupai peti.
Dalam proses pembuatanya, lempeng-lempeng batu tadi dialokasikan satu sebagai dasar, satu sebagai penutup, dan empat sebagai dinding kiri dan kanan peti. Koro Watu biasanya diletakkan di atas tanah tanpa ada kelengkapan lainnya.
4. Kuru Kata
Jenis Batu Kubur ini merupakan varian lain dari Koro Watu yang hanya memiliki dua lempeng untuk penutup bagian atas yang ditumpuk jadi satu.
5. Watumanyoba
Batu Kubur jenis ini memiliki bentuk yang sederhana, berupa lempeng batu tanpa kaki yang langsung menempel dengan tanah. Modelnya beragam, mulai dari segi empat, persegi panjang, dan bulat telur. Watumanyoba hanya diperuntukkan untuk kuburan para hamba.
6. Kaduwatu
Memiliki bentuk lurus yang dihiasi dengan berbagai ukiran. Batu Kubur ini memiliki fungsi sebagai penanda arah kepala dan kaki jenazah para bangsawan.
Dari keenam jenis Batu Kubur itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan atau pembuatan Batu Kubur tidak hanya sebatas sebagai tempat pemakaman para leluhur. Namun juga sebagai penanda identitas dari keluarga yang ditinggalkan.
Ornamen-ornamen atau ukiran yang terdapat pada Batu Kubur juga berfungsi sebagai penanda bahwa pemilik memiliki sifat kehalusan, kebijaksanaan, dan keagungan.
(iws/iws)