Lonto Engal, Warisan Seni Rupa Masyarakat Sumbawa

Lonto Engal, Warisan Seni Rupa Masyarakat Sumbawa

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Rabu, 22 Jan 2025 11:47 WIB
Lonto Engal, seni rupa Sumbawa. (Dok. Pemdes Semamung)
Foto: Lonto Engal, seni rupa Sumbawa. (Dok. Pemdes Semamung)
Sumbawa -

Pulau Sumbawa memiliki peninggalan seni rupa yang memiliki arti mendalam. Masyarakat Sumbawa sering menyebutnya sebagai Seni Kelingking. Meskipun namanya kelingking, seni ini tidak ada hubungannya dengan jari kelingking.

Dilansir dari situs Direktorat Kebudayaan, Seni Kelingking adalah istilah yang menggambarkan proses pembuatan karya atau motif dengan teknik menghias. Seni ini telah berlangsung lama dan mendapat pengaruh dari budaya Hindu dan Islam. Perpaduan kedua budaya ini membentuk Seni Kelingking.

Salah satu bentuk corak dari Seni Kelingking yang cukup terkenal adalah Lonto Engal. Penasaran dengan motif tersebut? Berikut ini adalah penjelasan mengenai motif Lonto Engal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Lonto Engal

Lonto Engal telah berkembang pada masa pemerintahan Raja Sumbawa Sultan Kaharudin (1760-1800). Pada masa itu, Lonto Engal dijadikan simbol status sosial para bangsawan. Para bangsawan menggunakan motif atau corak Lonto Engal pada kain tenunnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, Lonto Engal menjadi motif yang digemari oleh masyarakat Sumbawa. Mulai dari pakaian, perlengkapan adat, hingga dekorasi rumah, Lonto Engal selalu dipilih sebagai motifnya.

ADVERTISEMENT

Makna Lonto Engal

Motif Lonto Engal tidak hanya sekedar motif biasa. Lebih dari itu, motif ini mewakili berbagai aspek kehidupan masyarakat Sumbawa.

1. Kehidupan Sosial

Motifnya yang berbentuk rapat, tidak terputus, dan saling terikat satu sama lainnya menggambarkan semangat gotong royong serta nilai-nilai kebersamaan dalam diri masyarakat Sumbawa. Keterikatan satu dengan yang lain, sebagai makhluk sosial, tergambarkan dalam motif Lonto Engal.

2. Sumber Daya Alam

Tanah yang subur dan kekayaan alam yang melimpah terimplementasikan melalui daun lontar. Lonto Engal berasal dari bahasa Sumbawa yang berarti Daun Lontar. Daun ini memiliki fungsi penting bagi masyarakat Sumbawa. Lonto Engal memiliki makna untuk menjelaskan betapa kayanya sumber daya yang ada di Sumbawa.

3. Spiritualitas

Masyarakat Sumbawa terkenal sebagai masyarakat yang sangat religius. Motif Lonto Engal juga mewakili kehidupan spiritualitas masyarakat Sumbawa.

Motif-motif Lonto Engal

Meskipun Lonto Engal merupakan bagian dari Seni Kelingking, Lonto Engal juga memiliki variasi motif yang berbeda-beda. Beberapa variasi yang terkenal antara lain:

  • Lonto Engal Bunga: Menampilkan corak dasar berbentuk bunga.
  • Lonto Engal Pucuk: Menampilkan corak dasar berupa pucuk daun lontar.
  • Lonto Engal Gelombang: Menampilkan pola gelombang laut.
  • Lonto Engal Burung: Menampilkan pola burung sebagai corak dasarnya.
  • Lonto Engal Ular: Menampilkan pola ular sebagai corak dasarnya.

Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads