Tahun Baru Identik dengan Pesta Kembang Api, Bagaimana Sejarahnya?

Tahun Baru Identik dengan Pesta Kembang Api, Bagaimana Sejarahnya?

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Selasa, 24 Des 2024 12:56 WIB
Suasana pesta kembang api malam perayaan pergantian tahun di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali, Senin (1/1/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Foto: Suasana pesta kembang api malam perayaan pergantian tahun di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali, Senin (1/1/2024). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Bali -

Perayaan tahun baru segera dimulai. Pergantian tahun merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Salah satu momen yang memeriahkan tahun baru adalah pesta kembang api. Tanpa pesta kembang api yang megah dan meriah, suasana menjadi kurang semarak.

Kembang api dan tahun baru telah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun, mengapa perayaan tahun baru sangat identik dengan pesta kembang api? Mari simak penjelasan berikut ini.

Sejarah Kembang Api sebagai Perayaan Tahun Baru

Sejarah penggunaan kembang api sebagai perayaan tahun baru telah dimulai sejak ratusan tahun lalu. Berikut adalah sejarahnya di berbagai belahan dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan Kembang Api di Cina
Masyarakat Tiongkok telah mengenal bahan peledak yang menjadi cikal bakal kembang api pada 200 Sebelum Masehi (SM). Masyarakat menggunakan bambu dan sejumlah zat. Bahan itu kemudian direbus hingga bisa menghasilkan daya ledak. Selama bertahun-tahun, masyarakat Tiongkok lalu mengembangkan bahan peledak ini sebagai bagian dari ritual pengusiran roh-roh jahat.

Masyarakat Tiongkok mulai menggunakan bahan peledak untuk perayaan berbagai acara, salah satunya untuk merayakan kemenangan. Mereka menggunakan kembang api untuk merayakan kemenangan dalam pertempuran dan perayaan Imlek. Mereka meyakini, dengan membunyikan petasan atau kembang api, dapat membawa keberuntungan.

Penggunaan Kembang Api di Eropa
Penggunaan kembang api di Eropa dimulai dari pengembangan bubuk mesiu. Bubuk mesiu merupakan bahan peledak yang awalnya digunakan untuk peperangan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat menciptakan versi lemah dari bubuk mesiu, yang menjadi cikal bakal kembang api di Eropa. Kembang api digunakan untuk parade militer dan perayaan kemenangan perang.

Seiring dengan popularitasnya, masyarakat Eropa mulai menggemari kembang api dan menggunakannya untuk merayakan hari-hari besar, salah satunya perayaan tahun baru. Banyak negara kemudian mengikuti tradisi ini. Pada masa kolonialisasi Eropa, para penjajah membawa budaya kembang api ke berbagai negara jajahannya.

Arti Kembang Api Saat Tahun Baru

Dilansir dari detikNews, menurut seorang astronom dan antropolog di Colgate University, New York, Anthony Aveni, pesta kembang api pada perayaan tahun baru tidak hanya sekadar seremonial, melainkan memiliki makna tertentu.

Di negara subtropis, perayaan tahun baru sering diidentikkan dengan musim dingin. Pesta kembang api bisa menjadi media untuk menghangatkan tubuh. Selain itu, kembang api dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai simbol pengusiran roh-roh jahat.

Dengan demikian, pesta kembang api tidak hanya menjadi hiasan di langit malam, tetapi juga memiliki nilai historis dan filosofis yang mendalam.

Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads